Tampaknya Qualcomm melihat bisnis Intel yang sedang terpuruk sebagai peluang potensial. Pembuat chip yang berbasis di San Diego itu dilaporkan telah menyatakan minatnya untuk mengambil alih Intel “dalam beberapa hari terakhir,” menurut sebuah laporan baru di dalam Jurnal Wall Street.

Meskipun laporan tersebut memperingatkan bahwa kesepakatan semacam itu “jauh dari pasti,” hal ini akan menjadi pergolakan besar dalam industri chip AS. Hal ini juga akan, seperti Jurnal Dunia (WSJ) catatan, kemungkinan menimbulkan pertanyaan antimonopoli. Namun minat Qualcomm yang dilaporkan untuk mengambil alih menggarisbawahi seberapa besar bisnis Intel telah berjuang selama setahun terakhir.

Intel mengumumkan rencana pemangkasan bulan lalu karena kerugian kuartalannya meningkat menjadi $1,6 miliar. Bisnis pengecorannya juga sedang berjuang, dengan kerugian operasional sebesar $2,8 miliar pada kuartal lalu. CEO Pat Gelsinger mengumumkan rencana awal minggu ini untuk memisahkan bisnis pengecorannya menjadi unit terpisah dari Intel lainnya.

Intel menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Qualcomm tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.