(Berita Nasional) — Stéphane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres, mendesak diplomasi di tengah laporan mengenai lebih banyak ledakan bom di Lebanon.

Dujarric mengeluarkan pernyataan atas nama Guterres yang meminta “semua pihak terkait untuk menahan diri secara maksimal guna mencegah eskalasi lebih lanjut.” Pernyataan itu diakhiri dengan mengatakan PBB “mendukung semua upaya diplomatik dan politik untuk mengakhiri kekerasan yang mengancam akan melanda kawasan tersebut.”

Walkie-talkie dan peralatan bertenaga surya meledak di Beirut dan beberapa wilayah lain di Lebanon pada hari Rabu, dalam gelombang kedua serangan yang menargetkan perangkat sehari setelah pager yang digunakan oleh Hizbullah meledak, kata media pemerintah dan pejabat kelompok militan tersebut. Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka dalam gelombang kedua, kata Kementerian Kesehatan.

Serangan tersebut — yang secara luas diyakini dilakukan oleh Israel dan menargetkan Hizbullah tetapi juga menewaskan warga sipil — telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang sedang memanas dapat meningkat menjadi perang habis-habisan.

Berbicara kepada pasukan Israel hari Rabu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, “Kita berada di awal fase baru dalam perang — yang membutuhkan keberanian, tekad, dan ketekunan.” Ia tidak menyebutkan alat peledak tersebut tetapi memuji kerja tentara dan badan keamanan Israel, dengan mengatakan “hasilnya sangat mengesankan.”

Ledakan baru itu terjadi di negara yang masih dilanda kebingungan dan kemarahan setelah pengeboman pager hari Selasa, yang menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai sekitar 2.800 lainnya.

Gelombang kedua juga memperdalam kekhawatiran atas kemungkinan jatuhnya korban tanpa pandang bulu yang disebabkan oleh serangan tersebut, di mana ratusan ledakan terjadi di mana pun pemegang pager berada — di rumah, mobil, di toko kelontong, dan di kafe, sering kali dengan melibatkan keluarga atau orang yang lewat di dekatnya.

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.