Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya bermaksud untuk memberikan sanksi terhadap Elon Musk setelah ia tidak hadir dalam sidang yang diperintahkan pengadilan untuk penyelidikan regulator tersebut terhadap pengambilalihan Twitter senilai $44 miliar.

Dalam pengajuan ke pengadilan, SEC mengatakan mosi sanksi akan meminta perintah untuk menunjukkan alasan mengapa Musk tidak boleh ditahan karena melakukan penghinaan sipil karena menunggu hingga tiga jam sebelum kesaksian yang dijadwalkan pada 10 September untuk memberi tahu bahwa ia tidak akan hadir.

Musk, yang bisnisnya meliputi pembuat mobil listrik Tesla dan perusahaan roket SpaceX, pergi ke Cape Canaveral, Florida hari itu untuk mengawasi peluncuran misi Polaris Dawn SpaceX.

Pengacara Elon Musk menyebut sanksi itu “drastis” dan tidak perlu, dan mengatakan kesaksiannya telah dijadwalkan ulang. AP

Pengacara Musk menyebut sanksi tersebut “drastis” dan tidak perlu, dengan mengatakan bahwa kesaksiannya telah dijadwalkan ulang pada tanggal 3 Oktober.

Seorang juru bicara SEC menolak berkomentar.


Ketua SEC Gary Gensler
Regulator utama Wall Street tengah berupaya memberikan sanksi terhadap Elon Musk setelah ia tidak hadir dalam kesaksian terjadwal untuk penyelidikan regulator terhadap pengambilalihan Twitter senilai $44 miliar. Jurnalis

SEC sedang menyelidiki apakah Musk melanggar undang-undang sekuritas federal pada tahun 2022 ketika ia membeli saham di Twitter, yang kemudian ia beri nama X.

Perusahaan itu menggugat Musk Oktober lalu setelah ia menolak menghadiri wawancara untuk penyelidikan tersebut. Musk mengatakan SEC berusaha “mengganggu” dirinya melalui panggilan pengadilan.

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.