Konferensi “Eye & Beyond II”, yang diadakan pada tanggal 26 September di Tel Aviv Hilton dan diselenggarakan oleh Divisi Ophthalmology di Rabin (Beilinson) Medical Center, merupakan acara terobosan yang menampilkan inovasi terbaru dalam penelitian dan pengobatan mata. Konvensi ini mempertemukan para ahli, peneliti, dan dokter terkemuka untuk mengeksplorasi kemajuan mutakhir dalam bidang oftalmologi, mulai dari teknik bedah inovatif hingga perawatan revolusioner untuk pemulihan penglihatan. Acara ini menggarisbawahi komitmen Beilinson dalam merintis penelitian dan dedikasinya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien di seluruh dunia.

Prof. Irit Bahar, kepala Divisi Ophthalmology di Beilinson Medical Center, berkomentar mengenai pentingnya konferensi ini: “Secara keseluruhan, konferensi ini berfungsi sebagai platform penting untuk membangun jaringan, pertukaran pengetahuan, dan mendorong kemajuan dalam perawatan mata, membuka jalan bagi kolaborasi di masa depan. dan inovasi di bidangnya.” Dia mengungkapkan kepuasannya, dengan menyatakan, “Konferensi ini sangat sukses; kami berhasil melakukannya melawan segala rintangan. Hingga menit-menit terakhir, belum jelas apakah itu akan terjadi atau tidak, tapi saya senang kami memutuskan untuk melakukannya karena masyarakat sangat haus untuk bertemu.”

(kredit: Gal Sazon)

Konferensi tersebut, yang dihadiri oleh sekitar empat ratus dokter mata dan profesional industri, menampilkan sesi meja bundar dengan perwakilan dari sembilan perusahaan rintisan Israel, masing-masing menyajikan perkembangan inovatif di berbagai bidang seperti kesehatan retina, kondisi kornea, dan perangkat lunak pencitraan. Prof Bahar menekankan nilai dari diskusi ini, yang dipandu oleh Dr. Gal Antman, post doc dalam inovasi oftalmik dari Mount Sinai, New York.: “Diskusi meja bundar dengan perwakilan dari sekitar sembilan startup Israel yang terlibat dalam sesi curah pendapat yang produktif, memberikan wawasan yang berharga yang memicu potensi kolaborasi dengan departemen oftalmologi Beilinson. Dia mencatat bahwa ide-ide menarik untuk kolaborasi telah muncul, menyoroti tujuannya untuk memperkuat hubungan dengan ekosistem startup.

Penggabungan kecerdasan buatan (AI) menjadi sorotan utama konvensi tersebut. Tamu kehormatan Prof. Alon Harris, seorang peneliti oftalmik ternama dunia dan pakar AI dari Rumah Sakit Mount Sinai, New York, menyampaikan kuliah utama bertajuk “Mata sebagai Jendela Tubuh: Menerapkan Teknik Pencitraan dan Kecerdasan Buatan.” Prof Harris mempresentasikan penelitian tentang dampak AI dalam oftalmologi, menunjukkan kemampuannya untuk membantu mendiagnosis berbagai masalah mata. Dia meluncurkan teknik eksperimental bertenaga AI yang menganalisis gambar mata untuk mendiagnosis berbagai penyakit sistemik, menunjukkan peran AI yang semakin besar dalam merevolusi diagnosis dan pengobatan.

Presentasi penting lainnya termasuk proyek “Percontohan Katarak” inovatif dari Rumah Sakit Beilinson, yang diberikan oleh Gil Lahovizer, pemenang Hadiah Pertahanan Israel, yang dirancang untuk meningkatkan pelatihan ahli bedah katarak menggunakan simulator yang meniru metodologi dari Angkatan Udara. Prof Bahar menyatakan, “Pendekatan inovatif ini menjanjikan untuk menyempurnakan keterampilan bedah dalam lingkungan yang terkendali, mempersiapkan ahli bedah untuk skenario dunia nyata.”

Profesor Anat Loewenstein membahas pentingnya pemantauan di rumah bagi pasien, menekankan penggunaan perangkat pemantauan mandiri yang memungkinkan pasien mengirimkan informasi penting kepada dokter mereka. “Pendekatan ini dipandang penting untuk meningkatkan hasil pasien dan menyederhanakan proses layanan kesehatan,” katanya.

(kredit: Menash Cohen)

Konferensi ini juga menampilkan diskusi tentang hubungan antara kondisi mata dan penyakit neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson, dengan penelitian baru yang berpotensi mengarah pada strategi terapi baru yang menangani kesehatan visual dan kognitif. Perkembangan yang sangat menarik datang dari presentasi tentang transplantasi kornea menggunakan teknologi pencetakan 3D oleh sebuah perusahaan Israel, yang berpotensi merevolusi bidang transplantasi kornea dengan menawarkan solusi khusus bagi pasien yang membutuhkan.

Di antara tamu penting tersebut adalah Profesor Friedmann Paul dari Jerman, yang berbagi wawasan tentang teknologi baru dalam pencitraan medis, termasuk MRI resolusi tinggi untuk mendiagnosis penyakit mata. Presentasi Dr. Joseph Nathan dari ForSight Robotics, yang memamerkan robot baru yang dirancang untuk operasi katarak, digambarkan sebagai “menakjubkan” oleh Prof. Bahar.

Secara keseluruhan, acara ini membuahkan hasil praktis, termasuk kemitraan dengan sekitar sembilan startup Israel yang menjajaki peluang kolaborasi di bidang pengobatan mata. Persaingan antar startup menghasilkan kemenangan Everads Therapy, yang dipersembahkan oleh Dr. Keren Mano, atas teknologi injeksi obat inovatif yang menargetkan lapisan mata tertentu. Di tempat kedua, dan sangat dekat dengan yang pertama, adalah BlinkAid, yang dipersembahkan oleh Raz Carl, atas pendekatan inovatif mereka terhadap sifat kedipan dan sindrom mata kering penglihatan komputer.

Konferensi “Eye & Beyond II” berhasil menjadi platform penting untuk membangun jaringan, pertukaran pengetahuan, dan mendorong kemajuan dalam perawatan mata, membuka jalan bagi kolaborasi dan inovasi di bidang ini di masa depan.

Artikel ini ditulis bekerja sama dengan Eye & Beyond II