Informasi intelijen yang dikumpulkan Israel selama bertahun-tahun mengenai Hizbullah, terutama dalam konteks keterlibatan kelompok teror tersebut dalam perang saudara di Suriah, memungkinkan terjadinya serangan Israel baru-baru ini terhadap Hizbullah, yang berpuncak pada tersingkirnya pemimpin kelompok teror tersebut, Hassan Nasrallah, pada hari Jumat, menurut sebuah laporan. Senin Waktu Keuangan laporan.

Laporan tersebut mencatat, dengan mengutip para pejabat dan mantan pejabat, bahwa sejak tahun 2006 dan Perang Lebanon Kedua, kualitas dan tingkat intelijen yang dapat dikumpulkan Israel mengenai kelompok teror tersebut telah berubah secara signifikan.

Perang saudara di Suriah, di mana Hizbullah mendukung rezim Assad, merupakan kesempatan bagi Israel untuk mengumpulkan informasi intelijen mengenai kelompok teror tersebut.

Menurut laporan tersebut, ketika Hizbullah meningkatkan jangkauannya di Suriah, mereka juga memperluas celah bagi Israel untuk menyusup ke wilayah tersebut.

Hizbullah ‘harus mengungkapkan diri mereka di Suriah’

Di Suriah, kelompok teror tersebut harus merekrut anggota baru dan berkomunikasi dengan entitas lain, seperti rezim Assad dan intelijen Rusia. Selain itu, berita kematian dan pemakaman teroris Hizbullah juga memberikan informasi tentang teroris, keberadaan mereka, dan pejabat senior lainnya.

Bendera Hizbullah dan Suriah berkibar di kendaraan militer di Qalamoun Barat, Suriah 28 Agustus 2017. (kredit: REUTERS/OMAR SANADIKI)

Seorang mantan politikus senior Lebanon dikutip oleh Waktu Keuangan bahwa para teroris “harus mengungkapkan diri mereka di Suriah.”

Informasi luas tersebut kemudian disandingkan dengan berbagai kemampuan teknologi Israel.

Salah satu yang dikutip dalam laporan tersebut adalah Unit IDF 9900 di Direktorat Intelijen, yang menyisir berbagai informasi visual untuk mencari perubahan kecil yang menunjukkan adanya petunjuk.

Hal ini pada akhirnya memungkinkan Israel, menurut laporan itu, untuk menemukan Nasrallah dalam waktu singkat.





Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.