AS telah mengerahkan lebih banyak aset militer untuk mencegah Iran membalas ketika ketegangan semakin meningkat antara Israel dan Hizbullah, pada hari Selasa Jurnal Wall Street laporan yang mengutip pejabat AS dan Israel mengungkapkan.

Menurut laporan tersebut, Departemen Pertahanan AS berencana meningkatkan jumlah pesawat tempur F-15E, F-16, dan A-10 Angkatan Udara yang dikerahkan di Timur Tengah.

Selain itu, peningkatan tersebut dilaporkan signifikan karena pesawat tempur F-15E dan F-16 bertanggung jawab atas penembakan drone Iran ketika Teheran melancarkan serangan rudal dan drone terhadap Israel pada bulan April.

Khususnya, keputusan untuk meningkatkan aset militer terjadi tepat sebelum invasi darat IDF ke Lebanon yang terjadi pada hari Selasa.

Selain itu, laporan tersebut menambahkan bahwa Marine Amphibious Ready Group, yang terdiri dari sekitar 2.200 Marinir dan tentara, akan bersiap untuk mengerahkan lebih banyak pasukan jika diperlukan.

Sebuah F-15E Strike Eagle, ditugaskan ke Skuadron Tempur Ekspedisi ke-336, dalam misinya di Pangkalan Udara Prince Sultan, Arab Saudi, lepas landas di Pangkalan Udara Al Dhafra di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dalam gambar ini diambil pada 18 September, 2019 (kredit: Chris Thornbury/Angkatan Udara AS/Handout via REUTERS)

Jawaban yang tidak jelas

Itu Jurnal Wall Street juga menyebutkan bahwa sejauh mana potensi respons Teheran masih belum jelas, karena para pejabat Iran tampak berbeda pendapat mengenai tindakan terbaik yang harus diambil.

Menurut para analis dalam laporan tersebut, mungkin ada berbagai macam pembalasan dari Iran, yang akan melibatkan serangan baru oleh Iran sebagai proxy terhadap pangkalan militer AS di Timur Tengah.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa “Teheran tidak mungkin melakukan peluncuran rudal kecuali mereka yakin bahwa mereka akan mencapai keberhasilan yang lebih besar daripada serangan bulan April,” kata Norman Roule, mantan pejabat CIA.





Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.