Negara-negara Eropa, Arab, dan Islam telah meluncurkan inisiatif baru untuk mendukung pembentukan negara Palestina dan memperkuat lembaga-lembaganya mengingat perang yang sedang berlangsung di Gaza dan konflik di Lebanon, menurut Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide.
Berbicara kepada The Associated Press pada hari Jumat, Eide menekankan konsensus internasional yang berkembang, termasuk di Barat, dunia Arab, dan negara-negara Selatan, untuk mengakui negara Palestina dan membentuk pemerintahan yang berfungsi.
Eide mencatat bahwa beberapa masalah harus diatasi, seperti memastikan kebutuhan keamanan bagi Israel dan Palestina, menormalisasi hubungan, dan melucuti senjata Hamas sebagai kelompok bersenjata.
“Ini adalah bagian dari teka-teki yang lebih besar,” katanya, seraya menekankan bahwa kemajuan memerlukan penanganan semua komponen secara bersamaan.
Terlepas dari upaya ini, Eide menyatakan keraguannya untuk mendapatkan dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetapi menekankan bahwa pendekatan baru diperlukan setelah perundingan yang terhenti selama bertahun-tahun.
Majelis Umum PBB
Pada hari Kamis, hampir 90 negara menghadiri pertemuan di sela-sela Majelis Umum PBB, yang dipimpin oleh Eide dan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, untuk meluncurkan Aliansi Global untuk Implementasi Negara Palestina dan Dua Negara. Solusi Negara. Eide mendesak masyarakat internasional untuk berkontribusi terhadap pengakuan negara Palestina dan memperkuat institusinya.
Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, yang menyerukan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab sebagai imbalan atas penarikan Israel dari wilayah yang direbut pada tahun 1967.