Negara-negara Eropa, Arab, dan Islam telah meluncurkan inisiatif baru untuk mendukung pembentukan negara Palestina dan memperkuat lembaga-lembaganya mengingat perang yang sedang berlangsung di Gaza dan konflik di Lebanon, menurut Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide.

Untuk cerita lebih lanjut dari The Media Line, kunjungi temamedialine.org

Berbicara kepada The Associated Press pada hari Jumat, Eide menekankan konsensus internasional yang berkembang, termasuk di Barat, dunia Arab, dan negara-negara Selatan, untuk mengakui negara Palestina dan membentuk pemerintahan yang berfungsi.

Eide mencatat bahwa beberapa masalah harus diatasi, seperti memastikan kebutuhan keamanan bagi Israel dan Palestina, menormalisasi hubungan, dan melucuti senjata Hamas sebagai kelompok bersenjata.

“Ini adalah bagian dari teka-teki yang lebih besar,” katanya, seraya menekankan bahwa kemajuan memerlukan penanganan semua komponen secara bersamaan.

Terlepas dari upaya ini, Eide menyatakan keraguannya untuk mendapatkan dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetapi menekankan bahwa pendekatan baru diperlukan setelah perundingan yang terhenti selama bertahun-tahun.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares diapit oleh Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide (kiri) dan Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin pada konferensi pers di Brussels, bulan lalu, dalam rangka pengakuan negara Palestina. (kredit: JOHANNA GERON/REUTERS)

Majelis Umum PBB

Pada hari Kamis, hampir 90 negara menghadiri pertemuan di sela-sela Majelis Umum PBB, yang dipimpin oleh Eide dan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, untuk meluncurkan Aliansi Global untuk Implementasi Negara Palestina dan Dua Negara. Solusi Negara. Eide mendesak masyarakat internasional untuk berkontribusi terhadap pengakuan negara Palestina dan memperkuat institusinya.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, yang menyerukan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab sebagai imbalan atas penarikan Israel dari wilayah yang direbut pada tahun 1967.





Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.