Qualcomm melakukan pendekatan pengambilalihan terhadap pembuat chip Intel dalam beberapa hari terakhir, Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Saham Intel ditutup naik 3,3%, sementara Qualcomm turun 2,9%.

Intel telah berupaya membalikkan bisnisnya dengan berfokus pada unit pengecoran chip dan prosesor kecerdasan buatan, tetapi sahamnya telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir karena perusahaan tersebut memangkas karyawan, menangguhkan dividen, dan menghadapi pengunduran diri anggota dewan yang terkenal.

Menurut sebuah laporan, Qualcomm baru-baru ini mendekati Intel mengenai pengambilalihan. Jurnalis

Kesepakatan itu masih jauh dari pasti, kata laporan WSJ, seraya menambahkan bahwa bahkan jika Intel menerima tawaran dari Qualcomm, kesepakatan sebesar itu akan menarik pengawasan antimonopoli.

Untuk menyelesaikan kesepakatan, Qualcomm bermaksud menjual aset atau bagian dari Intel kepada pembeli lain, menurut laporan tersebut.

Intel menolak berkomentar, sementara Qualcomm tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa Qualcomm menjajaki kemungkinan mengakuisisi sebagian bisnis desain Intel untuk meningkatkan portofolio produk perusahaan.

Qualcomm telah meneliti kemungkinan mengakuisisi sejumlah saham Intel, yang tengah berjuang untuk menghasilkan uang tunai dan berencana melepaskan unit bisnis serta menjual aset lainnya, demikian laporan Reuters.

Para analis dan investor mengatakan bahwa Intel kemungkinan akan dihapus dari indeks Dow Jones Industrial Average.


Logo Intel
Saham Intel, yang telah memangkas jumlah karyawannya, naik setelah berita tersebut dilaporkan. Jurnalis

Saham Intel telah turun 57% tahun ini, menjadikannya perusahaan dengan kinerja terburuk dalam indeks dan memiliki harga saham terendah pada Dow yang tertimbang berdasarkan harga.

Pernah mendominasi industri chip, Intel telah berjuang untuk mempertahankan posisinya di era AI dan tertinggal dari perusahaan-perusahaan chip besar termasuk Nvidia, AMD dan Taiwan Semiconductor Manufacturing.

Pabrik pengecoran Intel, atau bisnis manufaktur kontrak, mengontrak unit layanan cloud Amazon sebagai pelanggan untuk membuat cip kecerdasan buatan khusus, yang memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang sedang tertekan.

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.