Novak Djokovic mengungkapkan “trauma” yang dia alami setiap kali mengunjungi Melbourne, tiga tahun setelah dia dideportasi karena melanggar aturan COVID-19 Australia.

Djokovic tidak diizinkan mempertahankan gelar Australia Terbuka pada tahun 2022 karena penolakannya untuk divaksinasi COVID-19.

Juara Grand Slam 24 kali itu ditahan di sebuah hotel selama lima hari selama saga hukum yang berujung pada pencabutan visanya menjelang turnamen yang dimenangkan oleh Rafael Nadal.

Meski Djokovic menjuarai Australia Terbuka pada tahun berikutnya, dengan dilonggarkannya pembatasan COVID, ia mengaku masih merasa tidak nyaman saat menginjakkan kaki di negara tersebut.

“Beberapa kali terakhir saya mendarat di Australia, untuk menjalani pemeriksaan paspor dan imigrasi — saya mengalami sedikit trauma sejak tiga tahun lalu,” kata Djokovic kepada Melbourne’s Pemberita Matahari.

“Dan beberapa jejak masih tertinggal di sana ketika saya melewati pemeriksaan paspor, hanya untuk memeriksa apakah ada orang dari zona imigrasi yang mendekat.

“Orang yang memeriksa paspor saya — apakah mereka akan membawa saya, menahan saya lagi, atau membiarkan saya pergi? Saya harus mengakui bahwa saya mempunyai perasaan itu.”

Dia menambahkan: “Saya tidak menyimpan dendam. Saya langsung datang setahun setelahnya dan saya menang.

“Orang tua saya dan seluruh tim hadir di sana dan itu sebenarnya adalah salah satu kemenangan paling emosional yang pernah saya alami, mengingat semua yang saya lalui tahun sebelumnya.”

Australia Terbuka dimulai pada 12 Januari dan Djokovic memegang rekor gelar tunggal putra terbanyak di turnamen tersebut, dengan 10 gelar.

Sumber

Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.