Itu Museum Pengetahuan Hantu di dalam Jiufen, Taiwan, mengeksplorasi kekayaan tradisi cerita hantu, takhayul, dan kepercayaan akhirat di Taiwan. Terletak di Jiufen—kota pegunungan yang terkenal dengan pemandangannya yang diselimuti kabut, gang-gang sempit, dan kedai teh yang ramai—museum ini membawa pengunjungnya ke dalam aspek spiritual dan supernatural dari budaya Taiwan.
Meskipun museum ini hanya memiliki beberapa ruangan, museum ini penuh dengan barang-barang dan patung yang menampilkan beragam jenis roh dan hantu yang menonjol dalam cerita rakyat Taiwan dan Asia Timur. Ini menampilkan roh ikonik seperti gui (hantu dari mereka yang menderita kematian yang tidak adil atau tragis) dan jiangshi (vampir “melompat” dalam mitos Tiongkok). Panel penjelasan menyertai model, artefak, dan ilustrasi seukuran aslinya, memberikan gambaran sekilas tentang peran roh-roh ini dalam sistem kepercayaan dan ritual Taiwan. Tersembunyi di dalam lemari, sungguh aneh Krasue—setan Asia Tenggara dengan organ dalam terbuka dan terhubung ke kepala wanita terbang—menyambut pengunjung dengan mengulangi apa yang mereka katakan sambil membuka pintu.
Salah satu yang menarik adalah penggambaran Festival Hantu Lapar, sebuah acara penting di Taiwan dan negara-negara Asia Timur lainnya, yang diyakini bahwa gerbang dunia bawah terbuka, memungkinkan roh mengunjungi orang yang masih hidup. Pameran ini memamerkan persembahan, lentera, dan benda-benda upacara lainnya yang digunakan untuk menenangkan jiwa-jiwa yang mengembara, serta model seukuran aslinya yang menciptakan kembali suasana festival.
Museum ini memamerkan koleksi jimat, jimat, dan simbol tradisional yang digunakan masyarakat untuk mengusir roh jahat atau menarik keberuntungan, terutama yang berkaitan dengan Taoisme. Pengunjung dapat belajar tentang simbolisme di balik setiap benda dan bagaimana benda tersebut digunakan dalam ritual untuk melindungi dari kemalangan atau kejahatan dari roh pendendam, termasuk pedang yang terbuat dari koin yang digunakan oleh pengusir setan Tao.
Tempat ini dibangun sebagai photo booth terbuka, dimana pengunjung dapat berfoto sambil menggunakan barang-barang yang ada di sekitar, berbaring di dalam peti mati, atau bergabung dengan sekumpulan kepala di dalam toples.