Jika Anda berada di kota pelabuhan Albany, Australia, dan melihat mesin kuning besar bergoyang di antara ombak King George Sound, jangan khawatir. Itu hanyalah prototipe generator yang mendukung energi gelombang terbarukan.

Dikembangkan oleh pusat pengetahuan Penelitian Energi Kelautan Australia milik Universitas Australia Barat, perangkat tersebut disebut Proyek Demonstrasi Energi Gelombang Moored MultiMode Multibody (M4).

Setelah upacara peluncuran mesin minggu lalu, rencananya adalah mengoperasikannya selama enam bulan (dimulai akhir bulan ini) dan mengumpulkan data tentang seberapa efisien mesin tersebut menghasilkan energi. Model yang lebih besar selanjutnya akan dibangun dan digunakan di laut lepas.

Konverter energi gelombang M4 akan mulai digunakan akhir bulan ini

Penelitian Energi Kelautan Australia

Demonstrasi M4 membentang sepanjang 79 kaki (24 m) dan lebar hampir 33 kaki (10 m) – yang mendekati panjang gelombang rata-rata di King George Sound. Demonstrasi ini terdiri dari rangka baja berengsel yang ditopang oleh empat pelampung. Aksi engsel rangka tersebut menghasilkan tenaga pada setiap gelombang air di sekitarnya.

Yang paling menarik adalah bagaimana M4 akan menyerupai seekor laba-laba yang menari di atas air. Berikut adalah prototipe yang diperkecil di kolam uji, untuk memberi Anda gambaran tentang seperti apa bentuknya.

Model skala kecil generator energi gelombang M4 yang menunjukkan cara kerjanya

Ada banyak hal lain pada gerakan M4 yang memukau yang tidak terlihat oleh mata. Berkat desainnya yang berengsel, rotasi sudut rangka di bawah gelombang menghasilkan tenaga pada setiap gelombang air di sekitarnya.

Puncak daya M4 adalah 10 kW, yang tidak terlalu besar mengingat ukurannya. Sebagai perbandingan, prototipe Waveswing yang jauh lebih ringkas yang dikembangkan oleh AWS Energy Skotlandia mencapai puncak daya 80 kW.

Meski demikian, masih banyak yang bisa dipelajari para peneliti dari pengujian M4. Masih harus dilihat bagaimana sistem ini mengatasi tantangan yang muncul saat mesin tenggelam, termasuk korosi, biofouling yang disebabkan oleh alga dan teritip, serta kerusakan akibat serpihan yang terbawa gelombang laut.

Sumber: Universitas Australia BaratBahasa Indonesia: Ekonomi Biru



Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.