Saya yakin Anda sangat ingin menonton yang ini.

Sebuah aplikasi kecerdasan buatan baru mengklaim mampu menentukan tanggal kedaluwarsa — semua itu dilakukan dengan upaya untuk memotivasi pengguna agar membuat pilihan yang lebih sehat dan menjalani hidup yang lebih panjang.

Dengan biaya $40 per tahun, mereka yang ingin mendengar berita buruk tersebut dapat mengunduh Jam Kematian, yang akan mengajukan serangkaian pertanyaan tentang kesehatan dan kebiasaan sosial Anda — membantunya memprediksi tidak hanya tahun tetapi juga tanggal pasti kematian seseorang, beserta usia biologis mereka saat ini.

Aplikasi Jam Kematian menghitung faktor mortalitas untuk membantu mendorong orang ke arah perubahan yang sehat.

Tujuannya adalah untuk berfungsi sebagai peringatan — sebelum terlambat untuk membuat perubahan yang berarti.

“Di dunia saat ini, layanan kesehatan biasanya bersifat reaktif, hanya melakukan intervensi saat masalah muncul dan seringkali sudah terlambat,” kata pendiri Brent Franson.


tangkapan layar aplikasi jam kematian
Pengguna akan diberi tahu usia biologis mereka — dan ditawarkan kiat tentang cara meningkatkan kesehatan mereka.

“Jam Kematian melambangkan peralihan ke Kedokteran 3.0, di mana individu dibekali dengan pengetahuan komprehensif tentang kesehatan mereka dan didorong untuk secara proaktif mengelola kesejahteraan mereka untuk menikmati hidup yang lebih panjang dan lebih sehat,” katanya.

Alat hantu itu kemudian akan membuat “rencana umur panjang” yang dirancang khusus, berisi saran perubahan gaya hidup dan hal-hal yang layak dibicarakan dengan dokter seseorang.

Tes darah, profil genetik, dan dokumen kesehatan pribadi lainnya juga dapat diunggah ke aplikasi.

Saat diuji oleh Amanda Kooser dari CNET, ia melaporkan bahwa pertanyaan Jam Kematian berkisar dari faktor biologis seperti kadar kolesterol hingga pertanyaan tentang tidur dan kesehatan mental serta seberapa banyak seseorang duduk setiap hari.

Pertanyaan lainnya berkisar seputar diet, aktivitas fisik, merokok, dan juga memiliki kehidupan sosial.

Ketika Kooser dengan sengaja mengacaukan kuis tersebut untuk melihat hasil terburuk — meninggal pada tahun 2043 — ia menulis “itulah motivasi bagi saya untuk tetap berada di jalan yang benar.”

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.