Hady Habib sepertinya tidak akan menganggap sesuatu yang terlalu menakutkan di Australia Terbuka karena ia menjadi pemain Lebanon pertama di era Terbuka yang mencapai hasil imbang tunggal putra Grand Slam.

Dia melaju melalui tiga putaran kualifikasi di Melbourne Park, memenangkan pertandingan ketiganya dalam tiebreak 6-4, 3-6, 7-6 (8) atas Clement Chidekh dari Prancis pada hari Kamis untuk mengamankan tempat di undian utama turnamen tersebut. turnamen yang dimulai hari Minggu.

Habib akan menghadapi Bu Yunchaokete di babak pertama.

Kemajuan pesat Habib, yang melakukan debutnya di Olimpiade tahun lalu di Paris, terus meningkat pesat, dan akhirnya bertemu dengan peraih medali perak Carlos Alcaraz, pemenang utama empat kali, di babak pertama. Itu adalah dua set yang akan diingatnya sejak lama.

Akhir tahun lalu, Habib membuat sejarah di Temuco, Chile, dengan menjadi juara ATP Challenger Tour pertama dari Lebanon.

Habib yang berusia 26 tahun lahir di Houston dan pindah ke Lebanon saat masih kecil, belajar bermain di sana. Dia kembali ke AS untuk mengejar karir profesional, dan sekarang dia merasa mewakili semangat masyarakat Lebanon.

“Saya tahu ini hanya olahraga, tapi saya merasa ingin mewakili Lebanon dan mengorbankan semua hal yang harus saya lakukan untuk sampai ke sini, ini seperti bagaimana bangsa kita melawan,” kata Habib kepada SBS News Australia minggu ini.

Kesuksesan pribadinya datang pada masa sulit selama perang antara Israel dan kelompok militan Hizbullah Lebanon. Kesepakatan gencatan senjata yang rapuh dicapai pada 27 November setelah perang selama hampir 14 bulan.

Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023 – sehari setelah Hamas melancarkan serangan mematikan yang memicu perang yang sedang berlangsung di Gaza. Serangan udara dan darat Israel berikutnya telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon, termasuk ratusan warga sipil. Pada puncak perang, lebih dari 1 juta orang Lebanon menjadi pengungsi.

“Setiap pagi, saya bangun di masa sulit itu, saya menghubungi seluruh anggota keluarga saya, teman-teman saya, memastikan mereka baik-baik saja,” kata Habib kepada SBS News. “Hati saya hancur melihat apa yang terjadi pada negara dan rakyat kami.

“Itu adalah masa yang sulit secara mental bagi saya, mengetahui bahwa Anda tidak dapat melakukan apa pun untuk membantu, tapi saya senang keadaan sudah tenang sekarang. Mudah-mudahan, kita akan menemukan kedamaian.”

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Sumber

Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.