Google baru saja membuat saya, yang sangat menggemari sejarah dan geografi, sangat senang. Perusahaan tersebut telah mengumumkan bahwa Google Earth akan mengambil citra historis suatu area melalui tangkapan satelit dan udara yang diambil dari 80 tahun lalu. Google sebelumnya merilis alat Timelapse yang menampilkan citra satelit dari tahun 1984 hingga 2022.

Foto-foto baru tersebut akan mencakup segala hal mulai dari perubahan di waduk California selama lima tahun hingga gambar kota-kota seperti London, Berlin, dan Warsawa pada awal Perang Dunia II. Ada juga foto-foto kota Amerika seperti San Francisco pada tahun 1938 dan gambar kota tersebut pada tahun 2022. Ini mengingatkan saya pada situs lain yang telah menghabiskan terlalu banyak waktu saya di sana, tahun 1940an.nycyang menggunakan arsip Kota NYC untuk menampilkan foto-foto bangunan dari tahun 1939 hingga 1941.

Selain membuat saya lebih tertarik pada perubahan pada garis air dan lanskap kota, Google memperkenalkan gambar Street View baru di hampir 80 negara. Foto-foto ini menunjukkan tempat-tempat seperti Logstor, Denmark (gambar di atas), Oaxaca, Meksiko, dan Tasman, Selandia Baru. Menurut Google, kamera terbarunya berbobot 15 pon dan dapat dipasang ke mobil apa pun, yang memungkinkan perusahaan untuk memperluas Street View lebih jauh. Saat ini, Street View memiliki lebih dari 280 miliar gambar.

Tentu saja, pembaruan teknologi pada tahun 2024 tidak akan lengkap tanpa menyebut AI. Google telah melatih model AI Cloud Score+ untuk mengenali dan menghilangkan hal-hal seperti kabut, bayangan awan, dan kabut tipis sekaligus menciptakan gambar yang lebih terang dan tajam di Google Earth dan Maps.

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.