Walt Disney berencana untuk beralih dari penggunaan Slack sebagai sistem kolaborasi tempat kerja di seluruh perusahaan, setelah sebuah entitas peretas membocorkan lebih dari satu terabyte data perusahaan secara online, Wall Street Journal melaporkan Kamis, mengutip sebuah memo.

CFO Disney Hugh Johnston mengatakan sebagian besar bisnis perusahaan media dan hiburan akan berhenti menggunakan layanan tersebut akhir tahun ini, kata laporan itu.

Menurut laporan tersebut, banyak tim telah mulai beralih ke alat kolaborasi di seluruh perusahaan yang efisien.

Sebuah entitas peretas membocorkan lebih dari satu terabita data Disney dari Slack. Gambar Getty

Disney dan Slack tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Kelompok peretas NullBulge telah menerbitkan data dari ribuan saluran Slack di raksasa hiburan itu, termasuk kode komputer dan rincian tentang proyek yang belum dirilis, Journal melaporkan pada bulan Juli.

Data tersebut mencakup lebih dari 44 juta pesan dari alat komunikasi tempat kerja Slack milik Disney, WSJ melaporkan awal bulan ini.


Aplikasi Slack
CFO Disney Hugh Johnston dilaporkan mengatakan sebagian besar bisnisnya akan berhenti menggunakan Slack akhir tahun ini. Gambar SOPA/LightRocket melalui Getty Images

Pada bulan Agustus, perusahaan tersebut mengatakan sedang menyelidiki pelepasan tidak sah lebih dari satu terabita data dari salah satu sistem komunikasinya.

NullBulge membahayakan rantai pasokan perangkat lunak dengan mengeksploitasi kode pada GitHub dan Hugging Face, platform pengkodean kolaboratif, dan menipu pengguna agar mengunduh file berbahaya, menurut tim intelijen ancaman dan analisis malware SentinelOne.

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.