Blutgassenviertelatau “Blood Alley Quarter,” adalah salah satu lingkungan tertua di Wina, yang awalnya didirikan sekitar pertengahan abad ke-14. Sepanjang sejarahnya, gang ini dikenal dengan banyak nama seperti Kotgassel, di Kergassel, BlutgasseDan Milchgasse. Nama saat ini, yang secara resmi diadopsi pada tahun 1862, pertama kali dicatat pada tahun 1547, meskipun asal usulnya masih belum jelas. Terinspirasi oleh suaranya yang seram, beberapa legenda lokal mencoba memberikan penjelasannya.
Kisah yang paling populer adalah, setelah pembubaran Ordo Kuil pada abad ke-14, sekelompok Ksatria Templar menemukan tempat persembunyian di salah satu rumah di gang tersebut, namun ditangkap oleh pihak berwenang dan dibantai. Darah mereka mengalir di bebatuan dan, menurut legenda, itulah asal mula gang tersebut mendapatkan namanya.
Beberapa orang mungkin juga berpendapat bahwa bukan para Templar melainkan para penjahat umum yang dieksekusi atau dipotong-potong di lingkungan tersebut. Lebih masuk akalnya, teori lain mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari darah yang mengalir melalui selokan dari rumah jagal.
Seperti yang diduga, nama berdarah tersebut telah menginspirasi sejumlah cerita hantu setempat, sehingga memberikan kesan angker pada jalanan tersebut. Apa pun masalahnya, jalanan ini sepi dan tampak damai bagi mereka yang tidak mengetahui namanya (setidaknya pada siang hari).