CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg dikenal karena hasratnya, termasuk terhadap Roma kuno, dan pada hari Rabu ia mengenakan kemeja yang mencerminkan ambisinya sendiri saat perusahaannya meluncurkan apa yang ia gambarkan sebagai kacamata terbaik di dunia.

Pada acara tahunan Meta Connect di Menlo Park, California, Zuckerberg mengenakan kaus oblong bertuliskan frasa Latin “aut Zuck aut nihil,” atau “semua Zuck atau tidak sama sekali,” saat ia memperlihatkan prototipe pertama kacamata realitas tertambah milik Meta yang berfungsi.

Frasa tersebut merupakan plesetan dari “aut Caesar aut nihil,” yang berarti “entah seorang Caesar atau tidak sama sekali,” atau lebih sederhananya “semua atau tidak sama sekali.”

Mark Zuckerberg mengenakan kaus oblong dengan tulisan Latin “aut Zuck aut nihil” atau “all Zuck or all nothing” (semua Zuck atau tidak sama sekali). AP

Ucapan tersebut, yang menunjukkan ambisi besar, merupakan motto pribadi Pangeran Cesare Borgia dari zaman Renaisans Italia dan mungkin dicetuskan oleh Julius Caesar sendiri, menurut beberapa pakar.

Zuckerberg telah lama tertarik pada Kekaisaran Romawi. Ia menghabiskan bulan madunya di Roma dan dua anaknya, August dan Aurelia, diberi nama sesuai nama kaisar Augustus dan Marcus Aurelius.

Awal tahun ini pada ulang tahunnya yang ke-40, Zuckerberg mengunggah foto di media sosial di mana ia mengenakan kaus bertuliskan “Carthago delenda est,” yang berarti “Carthage harus dihancurkan,” merujuk pada pesaing berat Roma.

Pernyataan mode terbaru Zuckerberg muncul saat Meta Platforms berupaya mengatasi kegagalan industri teknologi masa lalu dan mengembangkan perangkat realitas tertambah yang diterima oleh banyak orang.

Meskipun kacamata Orion AR baru dari Meta belum tersedia bagi pengguna dan saat ini sebagian besar hanya untuk pengujian internal, kacamata tersebut mewakili visi Zuckerberg untuk produk yang akan membawa dunia virtual ke dunia nyata.

Zuckerberg telah lama tertarik pada Kekaisaran Romawi. AP
Pernyataan mode terbaru Zuckerberg muncul saat Meta Platforms berupaya mengatasi kegagalan industri teknologi masa lalu dan mengembangkan perangkat realitas tertambah yang diterima oleh banyak orang. Jurnalis

“Cara berpikir tentang kacamata AR adalah sebagai mesin waktu,” kata Zuckerberg pada hari Rabu. “Kacamata itu ada, luar biasa, dan merupakan gambaran sekilas tentang masa depan yang menurut saya akan sangat menarik.”

Rangga Nugraha
Rangga Nugraha adalah editor dan reporter berita di Agen BRILink dan BRI, yang mengkhususkan diri dalam berita bisnis, keuangan, dan internasional. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lima tahun yang luas dalam jurnalisme, Rangga telah bekerja untuk berbagai media besar, meliput ekonomi, politik, perbankan, dan urusan perusahaan. Keahliannya adalah menghasilkan laporan berkualitas tinggi dan mengedit konten berita, menjadikannya tokoh kunci dalam tim redaksi BRI.