Kedutaan Besar AS di Beirut menghimbau warga Amerika untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin setelah gelombang serangan pager minggu lalu yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, sehingga meningkatkan kekhawatiran internasional.

Para pejabat di ibu kota Lebanon memperingatkan warga negaranya yang berada di luar negeri untuk mempertimbangkan setiap pilihan yang memungkinkan untuk mengevakuasi negara tersebut karena negara tersebut tengah melancarkan serangan balasan terhadap Israel. pernyataan resmi Pada hari Selasa, kedutaan besar mencatat bahwa “sebagian besar maskapai penerbangan telah menangguhkan atau membatalkan penerbangan, dan banyak penerbangan telah terjual habis” tetapi “pilihan transportasi komersial terbatas untuk meninggalkan Lebanon masih tersedia.”

Kelompok tersebut menunjuk pada pilihan penerbangan yang tersedia di Bandara Internasional Beirut–Rafic Hariri“bahkan jika penerbangan itu tidak segera berangkat atau tidak mengikuti rute pilihan pertama mereka.”

Pager dan walkie talkie, yang digunakan oleh anggota kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran, mulai meledak minggu lalu. Para pemimpin kelompok itu menunjuk Israel, dan membalas dengan rudal akhir minggu lalu. Israel juga telah terlibat dalam serangan udara di Lebanon.

Serangan tersebut, yang menurut pernyataan pejabat Amerika tidak diketahui keberadaannya, telah memicu evakuasi massal puluhan ribu orang menurut Berita NBC.

Kedutaan Besar AS menawarkan bantuan keuangan untuk membeli tiket keberangkatan melalui pinjaman repatriasi. Mereka menyarankan warga negara AS yang memilih untuk tidak meninggalkan Lebanon untuk bersiap menghadapi keadaan darurat dan berlindung di tempat untuk jangka waktu yang lama, serta mengarahkan mereka yang sedang mengalami krisis untuk menghubungi Kantor Layanan Warga Negara Luar Negeri Departemen Luar Negeri.

Namun, mereka mengatakan warga tidak boleh bergantung pada pemerintah untuk bantuan pemindahan atau evakuasi. Mereka yang dipindahkan diharapkan mengganti biaya transportasi ke lokasi yang aman kepada pemerintah.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.