“Masalah dengan kapal tanker yang terjadi di Laut Azov adalah akibat cuaca buruk,” kata lawan bicara badan tersebut.
Menurut dia, Laut Azov sangat sensitif terhadap angin kencang karena dangkal.
“Gelombang yang, katakanlah, setinggi tiga meter, muncul di suatu tempat di laut yang sangat dalam bukanlah hal yang istimewa, tetapi di Laut Azov hal itu adalah bencana,” jelas ahli meteorologi tersebut.
Tercatat, kondisi cuaca buruk masih akan berlanjut hingga awal pekan ini. Di muara Don, di Teluk Taman dan di Laut Azov, kecepatan angin akan meningkat hingga 28 m/s, yang akan menyebabkan peningkatan permukaan air ke tingkat yang tidak menguntungkan.
Vilfand menambahkan, dalam waktu dekat diperkirakan terjadi peningkatan tajam permukaan air di anak-anak sungai Kuban, serta di sungai-sungai utama dan aliran air yang mengalir ke Laut Hitam.
Ingatlah bahwa pada pagi hari tanggal 15 Desember, kapal tanker Volgoneft 212 dan Volgoneft 239 terjebak dalam badai di dekat Selat Kerch. Ada 27 orang di dalam kedua kapal tersebut. Operasi penyelamatan berlanjut hingga malam hari, 12 awak salah satu kapal berhasil diselamatkan, satu pelaut tewas.
Di antara versi utama kecelakaan itu adalah kesalahan kru dalam kondisi cuaca buruk. Komite Investigasi membuka dua kasus pidana.