Senator JD Vance (R-Ohio) menyebut Wakil Presiden Harris sebagai “ancaman terbesar bagi kebebasan beragama yang pernah kita hadapi setidaknya dalam satu generasi” selama acara kampanye di North Carolina, dan ia menyatakan bahwa pemerintahan tersebut merupakan “penentang” kebebasan individu.

“Sekarang mari kita bahas sejumlah cara di mana pemerintahan Kamala Harris telah menjadi penentang utama kebebasan hati nurani, kebebasan berbicara, dan kebebasan beragama di negara ini,” kata Vance dalam acara “Believers and Ballots” di Charlotte.

“Nomor satu, Kamala Harris — terlepas dari kenyataan bahwa ia mengatakan bahwa ia mewakili kaum pekerja, terlepas dari kenyataan bahwa Anda tahu bahwa pasangannya memiliki slogan ini, kami percaya di Amerika bahwa orang-orang harus mengurus urusan mereka sendiri — keduanya mengejar kebijakan yang dapat memecat orang yang menolak untuk disuntik vaksin COVID,” katanya.

Pemerintahan Biden mengeluarkan mandat vaksin bagi pekerja federal karena pemerintah berupaya menekan angka kematian akibat pandemi. Pemerintah juga berupaya memberlakukan persyaratan vaksin atau tes pada perusahaan swasta dengan sedikitnya 100 karyawan. Namun, Mahkamah Agung kemudian memblokir sebagian besar persyaratan tersebut sambil tetap memberlakukan mandat vaksin untuk lokasi perawatan kesehatan tertentu.

Gubernur Tim Walz (D) juga menerapkan kebijakan di Minnesota yang dimulai pada tahun 2021 dan berakhir pada tahun 2022 yang mengharuskan pekerja negara bagian untuk menerima suntikan vaksin atau menjalani pengujian rutin.

Partai Republik sebagian besar mengkritik tanggapan Partai Demokrat terhadap pandemi COVID-19.

Komentar Vance muncul beberapa hari setelah Donald Trump mengisyaratkan “orang Yahudi akan mendapat banyak untung” jika Harris mengalahkannya pada bulan November.

Vance berkampanye di negara bagian tersebut, sebelumnya berpartisipasi dalam acara terpisah di Charlotte pada hari Senin. North Carolina dipandang sebagai negara bagian yang harus dimenangkan oleh Partai Republik untuk mengirim Trump kembali ke Gedung Putih.

Yang mempersulit jalan Partai Republik untuk memenangkan Negara Bagian Tar Heel adalah kandidat gubernur GOP Mark Robinson, terutama karena CNN melaporkan minggu lalu bahwa kandidat tersebut dilaporkan telah membuat pernyataan yang mengejutkan, seperti menyebut dirinya “Nazi Hitam,” di forum pesan situs web pornografi.

Agregat survei North Carolina oleh Decision Desk HQ menunjukkan Trump unggul tipis atas Harris dengan perolehan 48,4 persen berbanding 47,8 persen.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.