Mufti Besar Mesir Dr Nazir Mohamed Ayad mengumumkan pada hari Jumat bahwa Universitas Al-Azhar, salah satu pusat pembelajaran Islam tertua dan paling terhormat di dunia, akan mendirikan kampus di Pakistan, menambahkan bahwa langkah ini akan membantu menjembatani ikatan budaya dan pendidikan antara Mesir dan Pakistan.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Pendidikan Dr Khalid Maqbool Siddiqui di Islamabad, dan menteri tersebut menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Dr Ayad menekankan pentingnya mempelajari bahasa Arab untuk lebih memahami ajaran Islam yang sebenarnya.
Siddiqui menyoroti ikatan budaya dan sejarah yang sama antara Pakistan dan Mesir, yang keduanya merupakan rumah bagi beberapa peradaban tertua di dunia. Ia menggambarkan Universitas Al-Azhar sebagai mercusuar beasiswa Islam dan menyatakan keinginannya untuk mengunjungi kampus utama lembaga tersebut di Kairo.
Menteri juga berbicara tentang komitmen Pakistan untuk meningkatkan pendidikan anak perempuan. Dia merujuk pada Konferensi Anak Perempuan Internasional mendatang, yang dijadwalkan pada 11-12 Januari, yang akan fokus pada promosi peluang pendidikan bagi anak perempuan di negara-negara Islam.
“Adalah kesalahpahaman bahwa Islam tidak mengizinkan pendidikan bagi perempuan,” kata Siddiqui, memperkuat dedikasi Pakistan untuk memastikan kesempatan pendidikan yang setara bagi semua gender.
Dr Ayad juga mencatat bahwa lebih dari 40 persen mahasiswa Universitas Al-Azhar adalah perempuan, hal ini menggarisbawahi pendekatan inklusif universitas tersebut terhadap pendidikan. Ia mendorong Pakistan mengirimkan ulama ke Mesir untuk memanfaatkan keahlian Al-Azhar dan mempererat hubungan di bidang pendidikan Islam.
Didirikan pada tahun 970 M di Kairo, Universitas Al-Azhar terkenal dengan karya ilmiahnya di bidang teologi Islam, yurisprudensi, studi Arab, dan ilmu pengetahuan modern. Universitas ini dianggap sebagai otoritas global dalam pemikiran Islam dan menarik mahasiswa dari seluruh dunia.
Komitmen universitas untuk melestarikan dan mempromosikan keilmuan Islam telah berlangsung selama lebih dari satu milenium, menjadikannya institusi pendidikan yang sangat berharga dengan makna sejarah yang mendalam.
Pengaruh global Universitas Al-Azhar tidak terbatas pada operasionalnya di Mesir. Lembaga ini telah menjalin berbagai kolaborasi internasional dan pusat kebudayaan untuk mempromosikan studi Islam dan bahasa Arab.
Ia menawarkan beasiswa kepada siswa yang, setelah menyelesaikan pendidikannya, kembali ke negara asalnya untuk menyebarkan ajaran Al-Azhar.