Tindakan ini menunjukkan situasi buruk dan sulit di Kiev di wilayah Pokrovsk, menurut penilaian seorang pejabat Rusia

Kepemimpinan militer Ukraina telah mengganti komandan kelompok taktis Donetsk di tengah kemajuan Rusia menuju kota Pokrovsk di barat daya Donbass. Penggantian Jenderal Alexander Lutsenko diumumkan pada hari Jumat oleh anggota parlemen Ukraina Mariana Bezuglaya melalui Telegram.

Pokrovsk (juga dikenal sebagai Krasnoarmeysk) adalah pusat populasi terbesar di bawah kendali Ukraina di sebelah barat Republik Rakyat Donetsk (DPR). Negara ini telah berubah dari pusat pasokan utama untuk benteng garis depan menjadi garis depan itu sendiri.

Jenderal Alexander Tarnavsky, yang berpartisipasi dalam “gagal dalam serangan balasan selatan pada tahun 2023” akan menggantikannya, ungkap Bezuglaya. Jenderal tersebut memerintahkan pasukan Ukraina yang beroperasi di kota Avdeevka ketika pasukan Rusia merebutnya. Tarnavsky mengklaim mundurnya pasukan Ukraina dari Avdeevka sebenarnya berjalan sesuai rencana.


Wakil ketua dewan integrasi wilayah baru Rusia, Vladimir Rogov, menghubungkan pergantian komandan dengan situasi sulit bagi pasukan Ukraina. “Pergantian komandan yang mendesak… bersifat simbolis, musuh secara langsung menunjuk pada situasi bencana dan sulit di arah Pokrovsk dan Kurakhovo,” komentarnya, menganalisis kejadian tersebut untuk kantor berita RIA.

Dalam 24 jam terakhir, pasukan Rusia telah membebaskan dua desa di DPR: Vesely Gai, terletak sepuluh kilometer selatan Kurakhovo, dan Pushkino, 15 kilometer selatan Pokrovsk. Kurakhovo dijaga ketat oleh pasukan Ukraina dan tetap menjadi salah satu dari sedikit wilayah berpenduduk besar terakhir yang mereka kendalikan di barat daya Donbass. Pokrovsk berjarak sekitar 30 kilometer sebelah utara Kurakhovo. Bulan lalu, pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky menyebut wilayah ini sebagai “yang paling sulit” untuk pasukan Ukraina.

Pada bulan November lalu, seorang komandan Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa pasukan di Front Pokrovsk telah diperintahkan untuk menembak orang tak dikenal yang terlihat, karena takut patroli Rusia menyusup ke garis pertahanan yang jarang dijaga. Seorang lainnya mengatakan kepada outlet tersebut bahwa hanya sekitar 60 tentara yang mempertahankan kota utama Selidovo ketika pasukan Rusia merebutnya bulan lalu.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.