Ukraina, Selasa, mengatakan pasukannya menyerang “pos komando” militer Rusia di wilayah Kursk, Rusia, selama “operasi tempur”, dan membatalkan klaim bahwa mereka telah melancarkan serangan baru di wilayah perbatasan.

Tentara Rusia mengatakan pada akhir pekan bahwa Kyiv melancarkan “serangan balik” di wilayah tersebut, di mana pasukan Ukraina telah menguasai sebagian besar wilayah tersebut sejak serangan mengejutkan pada Agustus lalu.

Dalam pernyataan berbahasa Inggris, tentara Kyiv mengatakan mereka telah melancarkan serangan “presisi tinggi” di dekat desa Belaya – di tenggara wilayah yang dikuasai Kyiv – tanpa menyebutkan apakah mereka menggunakan senjata jarak jauh Barat.

Versi asli dari pernyataan tersebut, yang diterbitkan oleh Staf Umum Ukraina di akun Telegramnya, mengatakan Ukraina telah melancarkan “operasi ofensif baru” di wilayah Kursk.

Postingan tersebut kemudian diedit dan referensi ke “serangan baru” dihapus.

“Serangan ini merupakan bagian integral dari operasi tempur unit Angkatan Pertahanan Ukraina, yang melakukan operasi tempur” di wilayah Kursk, kata pernyataan yang diperbarui.

Para blogger militer pro-Kremlin telah melaporkan serangan baru yang kuat dari Ukraina, namun Kyiv belum mengomentari laporan tersebut, hanya mengatakan dalam laporan harian rutin bahwa pertempuran di wilayah tersebut sedang berlangsung.

Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Senin juga menyinggung pertempuran di wilayah Kursk dalam pidato malamnya, dengan menyatakan bahwa Kyiv “mempertahankan zona penyangga di wilayah Rusia” dan “secara aktif menghancurkan potensi militer Rusia di sana.”

Tidak jelas apakah Ukraina telah mencapai kemajuan besar di kawasan ini, namun serangan itu terjadi hampir tiga tahun setelah invasi Moskow dan dua minggu sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Trump telah berjanji untuk memulai perundingan untuk mengakhiri perang Ukraina dan penguasaan Kyiv di Kursk dapat mempengaruhi negosiasi apa pun.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Senin bahwa “posisi Ukraina di Kursk” akan “memperhitungkan setiap negosiasi yang mungkin terjadi di tahun mendatang.”

Ukraina melancarkan serangan mendadak ke wilayah perbatasan barat pada Agustus 2024, sebelum Rusia berhasil menghalau beberapa serangan, termasuk dengan bantuan tentara Korea Utara yang dikirim oleh Pyongyang.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.