Perdana Menteri Shehbaz Sharif berbicara dalam rapat kabinet di Islamabad, pada 7 Januari 2025. — Screengrab/GeoNews

ISLAMABAD: Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengumumkan pada hari Selasa bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah memberikan deposit pinjaman sebesar $2 miliar, memberikan bantuan keuangan yang penting kepada Pakistan.

Setelah dua tahun mengalami kesulitan keuangan, negara ini telah mencapai kemajuan makroekonomi, dengan penguatan stabilitas politik dan cadangan devisa yang terus meningkat.

PM Shehbaz, dalam rapat kabinet, mengatakan dia bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Rahim Yar Khan, di mana pemimpin tertinggi negara Teluk tersebut mengusulkan perpanjangan pinjaman.

“Dia dengan senang hati memberi tahu saya bahwa $2 miliar yang terutang oleh Pakistan pada bulan Januari telah diperpanjang oleh UEA. Dia sendiri yang mengusulkannya dan segera mengeluarkan (arahan juga),” kata perdana menteri.

Cadangan devisa Pakistan telah meningkat dari $2,7 miliar menjadi $11,7 miliar dalam dua tahun terakhir dan meskipun utang publik luar negeri mencapai $100 miliar pada dua tahun lalu, Pakistan saat ini berada pada posisi yang sama.

Memberikan penjelasan lebih lanjut kepada kabinet tentang pertemuannya, perdana menteri mengatakan presiden UEA berjanji untuk mendukung Pakistan dalam upayanya untuk mencapai stabilitas ekonomi berdasarkan ikatan persaudaraan bersejarah kedua negara.

PM Shehbaz Sharif bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan di Rahim Yar Khan pada 5 Januari 2025. — PMO
PM Shehbaz Sharif bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan di Rahim Yar Khan pada 5 Januari 2025. — PMO

Perdana Menteri Shehbaz juga menggambarkan pertemuannya dengan presiden UEA sebagai pertemuan yang positif dan produktif, dan mencatat bahwa diskusi berpusat pada peluang investasi.

Shehbaz menekankan langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan timbal balik dan mengungkapkan bahwa tujuan tertentu telah ditetapkan. “Target ini akan memberikan kesan positif terhadap investasi,” imbuhnya.

Kemajuan tidak terbayangkan tanpa pemotongan harga listrik: PM

PM Shehbaz meminta Wakil Perdana Menteri Ishaq Dar untuk mempercepat upaya mengenai hal-hal terkait investasi sambil menekankan kebutuhan mendesak untuk menurunkan harga listrik.

“Kita tidak dapat mencapai kemajuan sampai biaya listrik diturunkan,” katanya, seraya menambahkan bahwa dua hingga tiga opsi untuk mengurangi tarif sedang dipertimbangkan. Pertemuan tindak lanjut direncanakan akhir pekan ini untuk menyelesaikan langkah-langkah ini.

Perdana menteri mengakui bahwa mencari bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) diperlukan untuk mengatasi tantangan ekonomi negaranya.

Berbicara tentang Otoritas Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (SMEDA), perdana menteri menggambarkannya sebagai tulang punggung kemajuan dan kemakmuran Pakistan.

Dia mencatat bahwa dewan SMEDA telah dibentuk kembali setelah penundaan yang lama dan mengumumkan pertemuan lain pada tanggal 15 Januari untuk meninjau kinerja dan arah strategisnya.

Di bidang perdagangan, perdana menteri menyoroti peningkatan signifikan dalam ekspor tekstil, dan menyebut sektor ini sebagai sumber utama ekspor tradisional Pakistan. Dia juga mengungkapkan rencana untuk melakukan diskusi dengan Presiden Indonesia selama kunjungannya ke Pakistan akhir bulan ini untuk mencari cara untuk meningkatkan ekspor.

Menyoroti hubungan kuat Pakistan dengan Malaysia, ia menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memperkuat hubungan persaudaraan dengan negara Asia Tenggara tersebut.

Serangan terhadap ‘tindakan jahat’ Kurram DC

Mengalihkan perhatiannya ke Kurram, perdana menteri mengatakan bahwa konvoi diserang, yang mengakibatkan wakil komisaris Kurram Javedullah Mehsud terluka.

Dia menyebut insiden itu sebagai “tindakan jahat” yang bertujuan merusak upaya perdamaian dan menyampaikan doa agar mereka yang terluka dapat segera pulih.

Insiden tersebut terjadi meskipun ada perjanjian gencatan senjata antara suku-suku yang bertikai, yang mencapai kesepahaman hanya beberapa hari sebelum serangan. Namun, para pejabat mengatakan bahwa mereka yang tergabung dalam pakta tersebut tidak menyerang konvoi tersebut.

Mengatasi masalah perdagangan manusia, perdana menteri menggambarkannya sebagai “kejahatan keji” yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Ia meyakinkan masyarakat mengenai tekad kuat pemerintah untuk memerangi perdagangan manusia, dan menyatakan bahwa ia secara pribadi mengawasi upaya-upaya tersebut dan melakukan pertemuan-pertemuan untuk memastikan tindakan tegas.

Perdana Menteri Shehbaz juga menyatakan optimismenya terhadap stabilisasi ekonomi negaranya, dengan menyatakan bahwa kerja keras dan tekad akan membawa Pakistan menuju negara yang makmur.

Namun, ia mengakui bahwa menjaga stabilitas ekonomi memerlukan pengorbanan yang besar dan upaya yang konsisten.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.