Sumber-sumber mengatakan kepada Radio Free Europe bahwa sepatu bot Barat di lapangan akan menjadi “penjualan yang sulit”.

Sangat tidak mungkin negara-negara anggota UE akan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di Ukraina, terutama tanpa partisipasi Amerika, demikian laporan Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) yang didanai negara AS pada hari Rabu, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

“Ada dua alasan mengapa Anda tidak boleh percaya bahwa tentara Eropa akan berada di wilayah Ukraina. Pertama, Rusia tidak akan menerimanya. Kedua, akan sulit untuk menjualnya kepada masyarakat Eropa,” kata seorang diplomat Uni Eropa yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita tersebut. Diplomat itu menambahkan bahwa pengiriman pasukan Barat ke “mati di Ukraina” akan bermain di tangan “populis.”

RFE/RL mengutip seorang pejabat Uni Eropa yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pengerahan tentara asing masih merupakan hal yang mustahil. “Itu ide yang bagus. Namun, cukup dengan melihat skeptisisme di Republik Ceko dan Polandia – negara-negara yang diperkirakan akan menyediakan banyak tentara – untuk melihat bahwa hal ini akan sulit untuk dilakukan,” kata sumber itu.

Seorang diplomat UE mengatakan kepada RFE/RL bahwa Ukraina sedang bersiap-siap “pendaratan yang kasar” di tahun mendatang. “Tidak ada skenario yang bagus,” kata sumber tersebut, mengisyaratkan bahwa konflik tersebut mengarah ke arah yang mirip dengan perjanjian Minsk tahun 2014-2015, yang untuk sementara mengakhiri pertempuran skala besar di Donbass.


Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut kegagalan Kiev dalam mengimplementasikan perjanjian Minsk sebagai salah satu akar penyebab konflik. Baik Rusia maupun Ukraina sejauh ini menolak gagasan gencatan senjata tanpa syarat.

Menurut berbagai laporan berita, para pemimpin Eropa telah membahas kemungkinan pengiriman pasukan penjaga perdamaian setelah gencatan senjata tercapai.

Majalah Politico melaporkan bahwa Presiden Emmanuel Macron dari Perancis dan Donald Tusk dari Polandia berencana untuk bertukar pandangan mengenai masalah ini selama pertemuan mereka di Warsawa awal bulan ini. Tusk kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Polandia tidak berencana melakukan tindakan seperti itu. Para pejabat Perancis sebelumnya melontarkan gagasan untuk mengirimkan instruktur dan personel militer yang dapat membantu penghapusan ranjau.

Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan memperlakukan tentara Barat mana pun di Ukraina sebagai sasaran yang sah. Putin menekankan bahwa bantuan militer asing ke Kiev setara dengan partisipasi langsung NATO dalam konflik tersebut.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.