Negara Teluk ini mungkin menghentikan ekspor gas ke blok tersebut jika dikenakan denda emisi karbon oleh Brussels
Qatar akan menghentikan pengiriman gas ke UE jika negara-negara anggotanya menerapkan undang-undang baru mengenai emisi karbon, kata Menteri Energi negara Teluk Saad al-Kaabi kepada Financial Times (FT). Qatar telah menjadi pemasok penting bagi blok tersebut setelah Brussels memutuskan untuk menghentikan penggunaan gas Rusia menyusul meningkatnya konflik Ukraina pada tahun 2022.
Jika ada negara UE yang menjatuhkan sanksi terhadap Qatar berdasarkan Pedoman Uji Tuntas Keberlanjutan Perusahaan (Corporate Sustainability Due Diligence Directive) di blok tersebut, Doha akan berhenti mengekspor gas alam cair (LNG) ke blok tersebut, kata al-Kaabi kepada outlet tersebut pada hari Minggu.
QatarEnergy, perusahaan energi milik negara, memiliki kontrak LNG jangka panjang dengan beberapa negara UE, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Belanda.
Aturan uji tuntas perusahaan UE, yang diadopsi pada Mei 2023, merupakan bagian dari strategi blok tersebut untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa ketidakpatuhan dapat dikenakan denda hingga 5% dari pendapatan global tahunan perusahaan. Al-Kaabi berpendapat bahwa denda tersebut akan berdampak signifikan terhadap pendapatan QatarEnergy, yang secara langsung mendukung negara Qatar dan warganya.
“Jika saya kehilangan 5% pendapatan saya karena pergi ke Eropa, saya tidak akan pergi ke Eropa… Saya tidak menggertak,” kata Kaabi. “Saya tidak bisa kehilangan uang sebanyak itu – dan tidak ada seorang pun yang mau menerima kehilangan uang sebanyak itu,” dia menunjukkan.
Tidak mungkin bagi produsen energi seperti QatarEnergy untuk menyelaraskan diri dengan target net-zero UE sebagaimana ditetapkan dalam arahan tersebut karena jumlah hidrokarbon yang dihasilkannya, jelas menteri.
Jika terkena sanksi yang berat, QatarEnergy tidak akan memutuskan kontrak LNG-nya namun akan mencoba mencari jalan hukum.
“Saya tidak terima kalau kami dihukum,” katanya. “Saya akan berhenti mengirim gas ke Eropa.”
BACA SELENGKAPNYA:
Ukraina tidak akan memperpanjang kesepakatan transit gas Rusia – PM
Menyusul meningkatnya konflik Ukraina pada Februari 2022, UE mulai mengganti gas pipa Rusia dengan LNG yang lebih mahal dari Timur Tengah dan Amerika. Blok tersebut masih mendapatkan pipa gas dari Rusia melalui jaringan transit Ukraina namun perjanjian antara Moskow dan Kiev akan berakhir pada tanggal 31 Desember. Pihak berwenang di Kiev telah berulang kali menekankan bahwa perjanjian tersebut tidak akan diperbarui.