Para arkeolog dari Universitas Cambridge telah menganalisis kembali koleksi sekitar 400 pecahan tengkorak yang ditemukan di desa Neolitik Masseria Candelaro di wilayah Apulia, Italia. Penelitian mereka diterbitkan dalam Jurnal Arkeologi Eropa.

ilmu hidup.com

Para arkeolog mempelajari tulang tengkorak dari Masseria Candelaro.

Meskipun tulang manusia sering ditemukan dalam penggalian pemakaman arkeologi, koleksi tengkorak ini unik karena ditemukan di dalam sebuah bangunan, kata Jess Thompson, salah satu penulis penelitian tersebut.

Masseria Candelaro adalah desa Neolitik kecil yang dikelilingi parit konsentris. Di wilayah desa, para arkeolog menemukan bangunan yang terendam, di dalamnya terdapat lapisan artefak sehari-hari dan ritual.

Sekumpulan tengkorak ditemukan di salah satu lapisan atas dan sedikit ditutupi dengan tanah, yang menunjukkan bahwa tulang-tulang tersebut dibuang begitu saja ke sana dan tidak dikubur. Mengingat fakta bahwa bangunan ini bukanlah kuburan, keberadaan tulang di situs ini merupakan hal yang tidak biasa.

Para ilmuwan terkejut saat mengetahui bahwa pecahan tersebut mewakili tengkorak sekitar 15 pria yang hidup selama hampir tiga abad, atau mungkin delapan generasi. Penanggalan radiokarbon untuk beberapa dari 400 fragmen tulang berkisar antara 5618 hingga 5335 SM.

Kura-kura tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda luka, luka atau kanibalisme. Tim peneliti juga mengesampingkan kemungkinan bahwa ini adalah kepala musuh yang ditangkap.

Fakta bahwa tengkorak-tengkorak tersebut sangat terfragmentasi dan tampak halus dan halus membuat para peneliti percaya bahwa tengkorak-tengkorak tersebut mungkin telah dikeluarkan dari kuburannya dan digunakan selama beberapa generasi sebagai bagian dari semacam ritual leluhur.

“Tidak jelas apa yang dilakukan orang Neolitikum terhadap tulang nenek moyang mereka. Mungkin itu semacam pajangan,” kata Thompson, “meskipun kami tidak menemukan perubahan apa pun yang menunjukkan bahwa tulang tersebut digantung atau dilekatkan pada apa pun.”

Mungkin ketika masyarakat Masseria Candelaro memutuskan untuk mengakhiri tradisi ini, mereka mengubur tengkorak tersebut – atau membuangnya begitu saja.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.