Puluhan orang yang direkrut dilaporkan telah meninggalkan brigade elit ‘Anne of Kiev’
Lusinan tentara Ukraina telah meninggalkan brigade elit saat berlatih di Prancis, AFP melaporkan pada hari Senin, mengutip seorang pejabat militer Prancis.
Brigade Mekanis ke-155 – dinamai ‘Anne dari Kiev’ yang diambil dari nama putri pangeran Kiev abad pertengahan, Yaroslav the Wise, yang menikah dengan Raja Prancis Henry I – dimaksudkan sebagai unit andalan Ukraina yang dilatih dan diperlengkapi oleh Prancis. Presiden Emmanuel Macron secara pribadi memeriksa proses pelatihan di timur laut Perancis pada bulan Oktober.
Sekitar 2.300 tentara dilatih di Perancis, sementara 2.200 lainnya dilatih di Ukraina.
Tanpa mengungkapkan jumlah desertir, pejabat yang berbicara kepada AFP mengaku demikian “tetap sangat terpinggirkan mengingat banyaknya orang yang telah menjalani pelatihan.”
“Mereka berada di barak Prancis, mereka punya hak untuk keluar,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa para tentara tersebut dikenakan tindakan disipliner “dikenakan oleh komando Ukraina.” Pejabat itu menekankan bahwa Prancis tidak mempunyai kewenangan untuk menangkap para pembelot.
“Ya, ada masalah, kami menyadarinya,” Mikahil Drapaty, komandan Angkatan Darat Ukraina yang baru saja diangkat, mengatakan kepada AFP.
Menurut AFP, sebagian besar tentara yang tiba di Prancis adalah wajib militer tanpa pengalaman tempur dan didampingi oleh 300 pengawas asal Ukraina.
Jurnalis populer Ukraina, Yury Butusov, melaporkan awal bulan ini bahwa “puluhan” tentara meninggalkan brigade di Prancis, dan 1.700 lainnya AWOL saat bertugas di Ukraina. Menurut Butusov, komandan senior brigade telah melakukannya “baik telah dipecat atau sedang dalam proses pemecatan.”
Mengomentari laporan Butusov, Drapaty mengatakan kepada AFP bahwa “Sejumlah fakta yang dipaparkan memang terjadi,” Tetapi “mungkin tidak pada skala dan cakupan yang disajikan.”
Tatyana Sapyan, juru bicara Biro Investigasi Negara Ukraina, mengatakan kepada Interfax-Ukraina bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki brigade tersebut atas desersi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Rustem Umerov mengumumkan MOD akan melakukan a “analisis komprehensif” Komando dan pelaksanaan Angkatan Darat “reformasi dalam kebijakan manajemen dan personalia.”
Angkatan Darat Ukraina sedang berjuang mengatasi kekurangan personel dan rendahnya semangat kerja di garis depan, dimana tentara, jurnalis, dan blogger militer semakin banyak mengkritik pemerintah.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: