Seorang perwira pertahanan udara Rusia dijatuhi hukuman hampir tiga tahun penjara karena secara keliru menembak jatuh sebuah helikopter Rusia setelah salah mengira itu adalah drone Ukraina, harian bisnis Kommersant dilaporkan Rabu, mengutip dokumen pengadilan.

Tiga awak helikopter Mi-8 tewas setelah sistem rudal anti-udara Rusia menembak jatuhnya di Krimea yang dianeksasi pada 18 Oktober 2023.

Kapten Igor Pashkov, asisten perwira pertahanan udara yang bertugas pada saat itu, menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada Mei lalu, “mengakui bahwa dia bisa saja melakukan kesalahan fatal,” lapor Kommersant.

Menurut dokumen pengadilan, seorang kepala kru tempur yang tidak diketahui identitasnya melaporkan adanya “target udara yang terbang rendah dan berkecepatan rendah” kepada Pashkov.

“Kepala kru kemudian mengklarifikasi bahwa sasarannya adalah sebuah helikopter yang terbang dengan lampu menyala, tapi… Pashkov tidak mempercayai laporan tindak lanjut dan pemeriksaan menunjukkan tidak ada ‘pesawat ramah’ di sekitar,” kata Kommersant.

“Dua menit setelah pesan awal, sebuah rudal yang ditembakkan dari sistem rudal antipesawat Tor-M2DT menghancurkan sasaran,” tambahnya tanpa menjelaskan apakah Pashkov menerima atau mengeluarkan perintah untuk menembak jatuh sasaran tersebut.

Pengadilan militer di kota Sevastopol, Krimea, memutuskan Pashkov bersalah karena kelalaian dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara.

Pengadilan banding di kota Rostov-on-Don di Rusia selatan kemudian mengurangi hukuman tersebut menjadi dua bulan, Kommersant melaporkan.

Pashkov mengaku bersalah atas tuduhan tersebut. Dia menghadapi hukuman hingga tujuh tahun penjara, namun hakim memutuskan bahwa pengakuan bersalahnya, memiliki anak tanggungan yang cacat, dan status sebagai veteran tempur dengan penghargaan negara, semuanya merupakan keadaan yang meringankan.

Pashkov juga diperintahkan untuk membayar Kementerian Pertahanan Rusia sebesar 5 juta rubel ($48.800) sebagai kompensasi atas kerusakan properti dan 1 juta rubel ($9.700) untuk setiap janda awak kapal.

Kementerian Pertahanan Rusia awalnya meminta 204 juta rubel ($1,9 juta) untuk helikopter yang hancur, yang jatuh di Laut Hitam.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.