Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh seorang militan yang ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan yang dikatakan dipekerjakan oleh badan amal World Central Kitchen di Jalur Gaza.

Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan bahwa tiga karyawan World Central Kitchen tewas ketika serangan Israel menargetkan kendaraan sipil di Khan Younis, di selatan wilayah kantong tersebut.

Militer tidak memberikan bukti apa pun dan Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen identitas pria tersebut dan apakah dia ikut serta dalam serangan terhadap Israel tahun lalu.

Belum ada komentar langsung dari World Central Kitchen mengenai pernyataan Israel tersebut.

Hamas tidak segera berkomentar.

Petugas medis di daerah kantong tersebut mengatakan bahwa total lima orang tewas dalam serangan tersebut, yang menurut mereka menargetkan sebuah kendaraan di sebelah timur Khan Younis.

Sebelumnya hari ini, IDF menyerang kendaraan teroris, Hazmi Kadih, yang ikut serta dalam penyerangan Kibbutz Nir Oz selama pembantaian 7 Oktober. Kadih dipantau oleh intelijen IDF selama beberapa waktu dan diserang menyusul informasi yang dapat dipercaya mengenai lokasi real-time miliknya.…— Pasukan Pertahanan Israel (@IDF) 30 November 2024

Dalam serangan selanjutnya di Khan Younis, petugas medis mengatakan setidaknya sembilan warga Palestina tewas ketika serangan udara Israel menghantam sebuah mobil di dekat kerumunan orang yang menerima tepung, sebuah kendaraan yang digunakan oleh personel keamanan yang bertugas mengawasi pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.

Militer Israel menolak tuduhan bahwa mereka sengaja menargetkan warga sipil dalam kampanyenya di Gaza, dan menuduh Hamas beroperasi dari fasilitas sipil dan menggunakan warga sipil sebagai tameng, namun kelompok tersebut membantahnya.

Secara keseluruhan, setidaknya 32 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah kantong tersebut semalam hingga Sabtu, kata petugas medis Gaza.

Di antara mereka, setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di pusat Kota Gaza, menurut pernyataan dari Pertahanan Sipil Gaza dan WAFA pada Sabtu pagi.

Sementara itu para pemimpin Hamas diperkirakan tiba di Kairo pada hari Sabtu untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan para pejabat Mesir, beberapa hari setelah Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata di Lebanon, dua pejabat kelompok tersebut mengatakan kepada Reuters.

Kunjungan tersebut adalah yang pertama sejak Amerika Serikat mengumumkan pada awal pekan ini bahwa mereka akan menghidupkan kembali upaya kerja sama dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Delegasi Hamas diperkirakan akan bertemu dengan pejabat keamanan Mesir untuk mencari cara mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel yang dapat menjamin pembebasan sandera dengan imbalan tahanan Palestina.

Kemajuan sebelumnya masih terbatas dalam serangkaian pembicaraan selama berbulan-bulan.

Hamas sedang mencari kesepakatan yang akan mengakhiri perang sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa perang akan berakhir hanya jika Hamas diberantas.

Kampanye militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.382 orang dan membuat hampir seluruh penduduk wilayah kantong tersebut mengungsi setidaknya satu kali, kata para pejabat Gaza.

Sebagian besar Jalur Gaza berada dalam reruntuhan.

Konflik tersebut dipicu 13 bulan lalu ketika militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 orang, menurut pejabat Israel.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.