Diklarifikasi bahwa semua pelanggaran dilakukan atas instruksi penipu telepon dari Ukraina.
Menurut lawan bicara agensi tersebut, orang-orang di pusat perbelanjaan dan bank meledakkan petasan, melemparkan bom molotov, dan juga menuangkan bensin serta mencoba membakar mobil dinas.
“Dalam semua kasus, mereka menjadi korban penipu telepon dari Ukraina; jumlah penyerang yang tertipu dalam 10 hari melebihi 40,” jelasnya.
Fakta serupa telah terjadi tidak hanya di Moskow dan St. Petersburg, tetapi juga di Novosibirsk, Vladivostok, Perm, Kursk, dan Wilayah Stavropol. Di antara para korban adalah sejumlah besar pensiunan dan pelajar.
Perlu dicatat bahwa sebagian besar warga negara menyetujui panggilan scammers, mencoba mengembalikan uang yang dicuri. Di saat yang sama, banyak yang tidak sempat kabur dari TKP, bahkan ada yang tidak mencoba, karena yakin bekerja sama dengan polisi.
Aparat penegak hukum menekankan bahwa kejahatan semacam itu dapat dihukum dengan pertanggungjawaban pidana dan hukuman penjara yang sebenarnya.