Suriah mengakhiri perjanjian pengelolaan Pelabuhan Tartus

Pihak berwenang Suriah dilaporkan telah mengakhiri perjanjian investasi selama 49 tahun dengan perusahaan Rusia untuk mengelola pelabuhan Tartus, tempat pangkalan angkatan laut Rusia berada.

Riyad JoudiDirektur Bea Cukai Tartus, mengatakan kepada publikasi Al-Watan bahwa pelabuhan tersebut hampir tidak berfungsi karena peraturan yang membatasi dan tarif layanan yang terlalu tinggi. Semua pendapatan dari aktivitas pelabuhan kini akan disumbangkan ke negara Suriah, kata pejabat itu.

Perkembangan ini terjadi di tengah diskusi yang lebih luas antara pemerintah baru Suriah dan Rusia mengenai masa depan pangkalan militer Rusia di negara tersebut. Fasilitas angkatan laut di Tartus dan pangkalan udara Khmeimim di provinsi Latakia berperan penting bagi operasi militer Rusia di Timur Tengah. Pada tahun 2017, Moskow dan Damaskus menandatangani sewa 49 tahun untuk pangkalan-pangkalan tersebut. Namun, perubahan politik baru-baru ini di Suriah telah mendorong negosiasi untuk mengkaji ulang pengaturan tersebut. Murhaf Abu Kasra, kepala Kementerian Pertahanan Suriah di pemerintahan transisi, menyatakan bahwa diskusi sedang berlangsung, namun belum ada keputusan pasti yang dicapai mengenai status pangkalan militer tersebut.


Penghentian perjanjian pelabuhan Tartus menandakan potensi pergeseran aliansi strategis Suriah dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pengaruh Rusia di wilayah tersebut. Ketika situasi berkembang, kedua negara diperkirakan akan melanjutkan hubungan diplomatik untuk menentukan syarat kehadiran militer Rusia di Suriah.


Detail

di Tartu adalah sebuah kota pelabuhan utama di pantai Mediterania Suriah. Ini adalah kota pelabuhan terbesar kedua di Suriah (setelah Latakia), dan kota terbesar di Kegubernuran Tartus. Tartus berada di bawah pemerintahan Kegubernuran Latakia hingga tahun 1970-an, ketika menjadi kegubernuran tersendiri. Populasinya adalah 458.327 (perkiraan tahun 2023). Di musim panas, tempat ini menjadi tempat liburan bagi banyak warga Suriah. Kompleks liburan dan resor ada di wilayah tersebut.

>

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.