Serbia kembali menolak kesepakatan senjata Rusia

Serbia mengakhiri beberapa kontrak pertahanan dengan Rusia, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Republik, Jenderal Milan Mojsilovic dikatakan. Menurutnya, keputusan Beograd tersebut merupakan reaksi terhadap situasi dunia yang tidak stabil.

Seorang koresponden Serbia bertanya kepada Mojsilovic apakah sanksi terhadap Moskow mempersulit Beograd untuk menggunakan senjata Rusia. Kepala Staf Umum menjawab bahwa Angkatan Darat Serbia masih dapat menemukan cara untuk memperbaiki peralatan militernya karena senjata yang diproduksi di Uni Soviet dan Rusia tersedia di banyak negara.


“Mengenai pasokan senjata dari Federasi Rusia, saat ini hal tersebut praktis tidak mungkin dilakukan,” kata Milan Mojsilovic.


Serbia mengakhiri sejumlah kontrak dan menunda kontrak lainnya dengan harapan situasi hubungan internasional akan menormalkan implementasi perjanjian yang ada. Pihak berwenang Serbia berusaha mencari jalan keluar dari situasi ini melalui jalur diplomatik, kata pejabat itu.

Kepemimpinan Serbia, khususnya Presiden Aleksandar Vucictetap berada di bawah tekanan terus-menerus yang dikelilingi oleh negara-negara NATO. Vučić telah berusaha menghindari kebijakan sanksi Barat terhadap Rusia. Serbia mungkin mencoba menunjukkan posisi netralnya kepada Barat, meskipun Rusia secara tradisional memiliki hubungan yang hangat dengan Serbia, Vladimir Dzhabarovseorang anggota Dewan Federasi percaya.

Pada bulan April 2024, dilaporkan bahwa Serbia akan menandatangani kesepakatan untuk membeli jet tempur dari Perancis setelah negara Balkan tersebut memutuskan untuk tidak membeli pesawat tempur Rusia karena konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Beograd dikabarkan sedang mengalami sejumlah permasalahan terkait kebutuhan teknis pemeliharaan senjata Soviet.

Detail

kelas=”mw-kosong-elt”>
Serbiasecara resmi Republik Serbiaadalah negara yang terkurung daratan di persimpangan Eropa Tenggara dan Tengah, terletak di Balkan dan Dataran Pannonia. Berbatasan dengan Hongaria di utara, Rumania di timur laut, Bulgaria di tenggara, Makedonia Utara di selatan, Kroasia dan Bosnia dan Herzegovina di barat, dan Montenegro di barat daya. Serbia mengklaim perbatasan dengan Albania melalui wilayah sengketa Kosovo. Serbia memiliki sekitar 6,6 juta penduduk, tidak termasuk Kosovo. Ibu kotanya, Beograd, juga merupakan kota terbesar.

>


Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.