BEIRUT:
Pasukan Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan meskipun ada perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah, menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya.
Al Jazeera, mengutip laporan Kantor Berita Nasional Lebanon, mengatakan bahwa Israel melakukan serangan pesawat tak berawak pada hari Sabtu di desa Rab al-Tulsain di Lebanon selatan, menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa Israel melakukan serangan pesawat tak berawak di Majdal Zone, sebuah kota di distrik selatan Tyre, di mana sebuah mobil menjadi sasaran, melukai tiga orang, termasuk seorang anak.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Israel melancarkan dua serangan udara di kota Tabnah di Bessaria di distrik Sidon di wilayah selatan, yang menyebabkan seorang warga Lebanon terluka.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menyerang tempat persembunyian Hizbullah di Sidon, tempat penyimpanan peluncur roket.
Perlu dicatat bahwa lebih dari 13 bulan pertempuran antara Israel dan gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah diakhiri berdasarkan perjanjian gencatan senjata, namun serangan masih terus dilakukan oleh Israel.
Baik Hizbullah dan Israel saling menuduh satu sama lain melanggar perjanjian yang mulai berlaku pada hari Rabu.
Dalam serangan yang sedang berlangsung oleh Israel sejak Oktober 2023, 3 ribu 961 warga Lebanon telah menjadi martir dan lebih dari 16 ribu 500 orang terluka, dan menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 1 juta warga telah mengungsi.
Di sisi lain, Israel mengklaim 45 warga sipil dan 73 tentara Israel tewas akibat serangan Hizbullah di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki.