Sistem pertahanan udara Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) AS mencegat rudal Houthi pada Jumat pagi dari Yaman bersama dengan sistem Arrow Israel, media Israel melaporkan Jumat malam.

Sistem THAAD dikerahkan ke Israel pada bulan Oktober bersama dengan 100 anggota awaknya, sebagai bagian dari persiapan untuk serangan Iran lainnya. Intersepsi terhadap rudal Houthi ini merupakan pertama kalinya sistem pertahanan THAAD digunakan di Israel.

Dalam sebuah video yang dipublikasikan ke media sosial, salah satu tentara Amerika terdengar berkata, “Saya telah menunggu 18 tahun untuk ini.”

Lockheed Martin mengembangkan THAAD, dan tujuan utamanya adalah untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah pada tahap akhir penerbangannya. Ini sebanding dengan sistem pertahanan Arrow 3 Israel.

Rudal ini beroperasi menggunakan metode “hit-to-kill” tanpa hulu ledak, mengandalkan energi kinetik yang dihasilkan oleh tabrakan dengan rudal yang mengancam. Radar sistem ini dapat mendeteksi dan melacak rudal dan pesawat pada jarak lebih dari 2.000 kilometer, memungkinkan intersepsi rudal dalam jangkauan hingga 200 kilometer dan pada ketinggian hingga 150 kilometer.

Rekaman yang dirilis oleh Media Militer Houthi menunjukkan peluncuran rudal, yang menurut Houthi mereka tembakkan ke Israel, di lokasi yang tidak diketahui dalam tangkapan layar ini yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 19 Desember 2024. (kredit: HOUTHI MILITARY MEDIA/ melalui REUTERS)

Rudal Houthi yang ditembakkan pada Jumat dini hari berhasil dicegat sebelum melintasi wilayah Israel.

Kesepakatan senjata bernilai miliaran dolar

Amerika Serikat telah menandatangani perjanjian senjata bernilai miliaran dolar dengan Israel dan berencana untuk meningkatkan infrastruktur militer di negara tersebut, termasuk pangkalan di Israel selatan dan fasilitas penerbangan.

“Tindakan ini menggarisbawahi komitmen kuat Amerika Serikat terhadap pertahanan Israel, dan untuk membela warga Amerika di Israel, dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran,” kata Pentagon dalam pengumumannya bahwa mereka akan mengerahkan sistem THAAD ke Israel. Pengumuman itu muncul hampir dua minggu setelah Iran menyerang Israel dengan rudal balistik pada 1 Oktober.

“Ini adalah bagian dari penyesuaian yang lebih luas yang dilakukan militer AS dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi Amerika dari serangan Iran dan milisi yang bersekutu dengan Iran,” kata Pentagon.





Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.