Seorang turis Rusia mengunjungi resor Hainan di Tiongkok dan kecewa dengan tamasya termahal ke gunung berapi. Dia berbagi pengalamannya dengan portal “Seluk-beluk pariwisata”ulasannya dipublikasikan di platform Zen.

“Kami berkendara ke sana sangat lama, mereka mengecatnya seolah-olah kami melihat lava mendidih di kawah. Faktanya, entah berapa lama kami mendaki gunung, ribuan keringat keluar, lalu kami turun dalam waktu yang sangat lama, dan kemudian mereka memberi tahu kami: bongkahan batu ini adalah lava yang memadat dari kawah gunung berapi yang dulu aktif ini. Saya hampir menangis,” seorang musafir bernama Ulyana menggambarkan apa yang dilihatnya dengan kalimat berikut.

Materi terkait:

Pembaca publikasi tersebut juga mengaku menyukai laut dan pasir, namun tanggulnya meninggalkan kesan yang buruk. “Di suatu tempat itu lokal, di suatu tempat kotor, di suatu tempat harganya selangit, di suatu tempat bau, di suatu tempat makanannya terlihat meragukan. Bagi saya yang ada hanya es krim dan santan,” ujarnya.

Selain itu, wanita Rusia itu tidak senang dengan makanan di Hainan. Meskipun ada beberapa meja berisi makanan di hotel, dia tidak dapat menemukan apa pun yang dia suka. “Baunya khas, tampilannya kurang bagus, atau umumnya tidak jelas jenis masakannya dan apa isinya. Percuma saja bertanya kepada juru masak: mereka hanya berbicara dalam bahasa mereka sendiri,” keluh Ulyana.

Turis tersebut menambahkan bahwa kafe-kafe lokal memiliki kondisi yang tidak sehat, dan pengunjung Tiongkok mereka tidak mematuhi etiket: mereka memperlihatkan perut mereka dan membuang sampah tepat di bawah meja.

Sebelumnya, turis Rusia lainnya menggambarkan liburannya di Hainan dengan ungkapan “kejutan harga.” Untuk tur selama seminggu dengan sarapan, dia dan temannya masing-masing membayar 87 ribu rubel.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.