Kartun adalah berita utama sehari-hari di surat kabar kita dan kepala surat ini disajikan dengan luar biasa, tidak hanya oleh tim dengan bakat artistik yang unik tetapi juga oleh mereka yang, dengan beberapa kata tambahan, dapat memahami inti permasalahan terkini. Kadang-kadang kita tertawa, kadang-kadang kita merasa ngeri, namun mau tidak mau kita terkagum-kagum dengan singkatnya pesan yang disampaikan. Kita mungkin setuju atau tidak setuju dengan pandangan kartunis tentang kehidupan sehari-hari, namun, pada intinya, mereka mengajak kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Kartun memiliki sejarah panjang dan terhormat dalam menangani isu-isu topikal di seluruh dunia. Melalui perang dan perdamaian, kemakmuran dan kesulitan, karya-karya tersebut mencerminkan latar belakang budaya dan politik negara tempat karya-karya tersebut diterbitkan. Seringkali hal-hal tersebut bersifat kontroversial, kadang-kadang bersifat konfrontasi.

Yesus mempunyai selera humor. Burung camar ini mempunyai timing yang lucu,Kredit: AP

Namun, tidak hanya kartun yang menggunakan seni grafis dan komentar samar untuk menyampaikan pesannya. Sinonim untuk kata tersebut kartun dapat mencakup karikatur, parodi, cercaan atau sindiran. Jadi, misalnya sebuah perumpamaan bisa dikatakan kartun dalam kata-kata. Jenis tulisan ini umum ditemukan di seluruh Perjanjian Lama dan Baru dalam Alkitab; kisah-kisah di permukaan mengajak kita untuk menggali lebih dalam.

Perumpamaan adalah metode pengajaran khas yang digunakan Yesus, yang diambil dari praktik Israel kuno. Bahkan dia hampir tidak pernah mengajar tanpa menggunakan alat-alat tersebut. Itu adalah kartun pada zamannya. Dia menggunakan simbol pertanian dan adat istiadat sosial atau agama sebagai subjek gambarnya; terkadang dilebih-lebihkan, namun selalu menunjukkan kebenaran.

“Dua orang pergi ke Bait Suci untuk berdoa, yang satu adalah orang Farisi, yang satu lagi adalah pemungut cukai” begitulah cara Yesus mulai membuat sketsa kartun tentang sikap merasa benar dan rendah hati. Perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati atau Anak yang Hilang berbicara kepada generasi-generasi berikutnya. Kebenaran moral yang dikandungnya meresap ke dalam kesadaran banyak orang di luar mereka yang aktif beragama.

Memuat

Bentuk tulisan ini juga menunjukkan bahwa Yesus mempunyai selera humor, suatu kualitas yang penting bagi semua kartunis. Sulit membayangkan bahwa orang-orang yang mendengarkan ajarannya tentang Kerajaan Surga tidak tertawa kecil ketika mendengar ceritanya tentang orang yang menabur benih yang baik, tetapi ketika dia tertidur, musuh-musuhnya menanam rumput liar di antara mereka.

Jelasnya seseorang harus dekat dengan masalah yang diilustrasikan untuk memahami metafora tersebut. Namun orang-orang yang mendengarkannya saat itu, termasuk musuh-musuhnya, memahami pesan tersebut.

Menafsirkan dan menafsirkan kembali kisah-kisah simbolis ini mempunyai tempat yang sah dalam pencarian kita akan iman dan makna. Gambar kata yang dibuat dengan indah dari kitab suci kuno bertahan dalam uji relevansi, tidak peduli berapa pun usia kita hidup.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.