Pada tahun 2023 dan paruh pertama tahun 2024, pengadilan Rusia menjatuhkan 188 denda senilai hampir 30 juta rubel berdasarkan pasal administratif tentang “propaganda hubungan non-tradisional dan pedofilia.” Hal ini dilaporkan oleh TASS dengan mengacu pada Departemen Kehakiman Mahkamah Agung Federasi Rusia.

Menurut departemen tersebut, pada tahun 2023, berdasarkan Pasal 6.21, 6.21.1 dan 6.21.2 Kode Pelanggaran Administratif, pengadilan mengenakan denda sebesar 16,2 juta rubel pada 101 individu dan badan hukum. Pada paruh pertama tahun 2024, denda dikenakan pada 87 orang berdasarkan pasal-pasal ini dengan jumlah total 13,7 juta rubel.

Selama satu setengah tahun, pengadilan membawa 125 warga negara, 27 badan hukum, dan 44 pejabat ke tanggung jawab administratif.

Departemen tersebut mengklarifikasi bahwa dari hampir 30 juta rubel, 16,2 juta rubel dibayarkan secara sukarela atau dikumpulkan secara paksa.

TASS, mengutip Departemen Kehakiman, juga menyediakan statistik mengenai denda yang dikenakan pada “agen asing” karena ketidakpatuhan terhadap persyaratan. Pada tahun 2023 dan paruh pertama tahun 2024, pengadilan menjatuhkan 620 denda dengan total 25,8 juta rubel.

Pada bulan Desember 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memberlakukan denda untuk “propaganda hubungan seksual non-tradisional, preferensi dan” (Pasal 6.21 KUHP). Denda juga diberlakukan karena mendistribusikan konten semacam itu di kalangan anak di bawah umur (Pasal 6.21.2 KUHP) dan untuk “propaganda pedofilia” (Pasal 6.21.1 KUHP). Sejak tahun 2013, Rusia telah memiliki undang-undang yang melarang “propaganda LGBT” di kalangan anak di bawah umur. Undang-undang baru ini memperluas larangan “propaganda” kepada seluruh warga Rusia.

Pada November 2023, Mahkamah Agung Federasi Rusia menyatakan “gerakan LGBT publik internasional” sebagai organisasi ekstremis dan melarang aktivitasnya di Rusia. Menurut laporan OVD-Info, 12 kasus pidana telah dimulai sehubungan dengan kegiatan “gerakan LGBT internasional”.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.