Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Bärbock dan Menteri Pertahanan Boris Pistorius telah mengusulkan alokasi tambahan tiga miliar euro untuk bantuan militer mendesak ke Ukraina, namun Kanselir Jerman Olaf Scholf menentang hal ini. Tentang ini laporan Cermin.

Menurut publikasi tersebut, Baerbock dan Pistorius mulai mengerjakan paket bantuan baru untuk Ukraina tak lama setelah runtuhnya koalisi yang berkuasa di Jerman pada awal November dan ingin mengalokasikan uang untuk bantuan militer sebelum pemilihan awal Bundestag, yang dijadwalkan pada 23 Februari. Para ahli militer menyusun daftar sistem senjata yang dibutuhkan Ukraina, termasuk tiga sistem pertahanan udara IRIS-T, peluru dan rudal untuk sistem rudal anti-pesawat Patriot, sepuluh howitzer, serta amunisi artileri tambahan.

Diasumsikan bahwa pemerintah federal akan meminta bantuan komite anggaran Bundestag untuk “pengeluaran yang tidak direncanakan”. Sebagaimana dicatat Der Spiegel, pemerintah sebelumnya telah menggunakan metode ini untuk mengalokasikan bantuan ke Ukraina. Burbock dan Pistorius menjelaskan usulan mereka dengan intensifikasi serangan Rusia dan hilangnya posisi pertahanan penting oleh Ukraina.

Namun, Kantor Kanselir Jerman menegaskan bahwa dia tidak mendukung gagasan bantuan militer tambahan. Der Spiegel mengklaim bahwa kanselir “tidak ingin menghadapi pemerintah federal di masa depan dengan fait accompli” dan tidak melihat perlunya “tindakan segera.” Menurut kantor Scholz, Ukraina akan menerima bantuan militer yang cukup dari Jerman tahun ini. Secara khusus, sekitar empat miliar euro direncanakan dalam anggaran untuk tujuan ini.

Menurut Der Spiegel, Scholz mungkin tidak ingin mengumumkan pasokan militer baru ke Ukraina selama kampanye pemilu sebelum pemilu awal. Publikasi tersebut menjelaskan bahwa hal ini dapat mengasingkan calon pemilih.

Pada awal Desember 2024, Olaf Scholz datang ke Kyiv untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun untuk bernegosiasi dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky. Selama kunjungannya, ia mengumumkan bantuan militer tambahan senilai €650 juta.

Scholz dan Putin berbicara melalui telepon untuk pertama kalinya dalam dua tahun Jerman pernah menjadi mitra utama Rusia di Eropa. Kini tampaknya para pemimpin kedua negara malah tidak mendengarkan satu sama lain

Scholz dan Putin berbicara melalui telepon untuk pertama kalinya dalam dua tahun Jerman pernah menjadi mitra utama Rusia di Eropa. Kini tampaknya para pemimpin kedua negara malah tidak mendengarkan satu sama lain

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.