Aturan baru ini akan mulai berlaku pada April 2025, menurut Wakil Perdana Menteri Dmitry Chernyshenko

Rusia akan mulai memeriksa anak-anak warga negara asing yang mendaftar di sekolah-sekolah Rusia untuk mengetahui pengetahuan dasar bahasa nasional mulai musim semi mendatang, ungkap Wakil Perdana Menteri Dmitry Chernyshenko pada hari Selasa. Berdasarkan undang-undang baru yang disahkan oleh Duma Negara, mereka yang gagal dalam ujian akan dilarang bersekolah di sekolah reguler.

Aturan baru yang mewajibkan anak-anak migran untuk menjalani tes wajib bahasa Rusia diumumkan awal bulan ini. Menurut Chernyshenko, tes ini akan diperkenalkan di semua institusi pendidikan nasional mulai tanggal 1 April, yaitu saat sebagian besar sekolah di Rusia mulai menerima pendaftaran masuk.

“Rosobrnadzor (badan pengawas pendidikan federal) saat ini sedang menyelesaikan persiapan materi metodologi dan sistem pengujian, serta kriteria penilaian, karena kami memahami bahwa kelompok umur yang berbeda akan memerlukan tingkat pengujian yang berbeda,” kata pejabat itu kepada RIA Novosti. Dia mencatat bahwa sekolah-sekolah Rusia menerima sekitar 155.000 anak migran setiap tahunnya.

Kementerian Pendidikan Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa tes bahasa tidak dipungut biaya.


Chernyshenko secara terpisah menyatakan bahwa pelajar asing yang mendaftar ke universitas di Rusia juga harus menjalani ujian bahasa Rusia sebagai bagian dari prosedur penerimaan mereka. Aturan ini juga akan mulai berlaku pada April 2025. Menurut data terbaru kementerian, sekitar 380.000 mahasiswa asing saat ini kuliah di universitas-universitas Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mendukung gagasan memperkenalkan tes bahasa untuk anak-anak migran. Dalam konferensi pers akhir tahun pekan lalu, dia mengatakan bahwa undang-undang tersebut sudah benar “dapat dimengerti,” meminta “Bagaimana seorang anak bisa diajar di sekolah jika dia tidak bisa berbicara bahasa tersebut?” Putin menyatakan bahwa masalah migrasi di Rusia adalah “akut” dan mendesak pihak berwenang untuk membuat undang-undang yang dapat memastikan bahwa imigrasi ilegal dapat diberantas sementara pekerja asing yang terampil dapat diterima di negara tersebut.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.