Meskipun Harrison Ford identik dengan banyak waralaba dan penampilan mengesankan yang tak terhitung jumlahnya, dia tidak selalu terkenal.

Ridley Scott baru-baru ini mengungkapkan bahwa aktor tersebut, yang baru saja menerima nominasi Golden Globe kelimanya, bukanlah orang yang mudah terjual untuk peran utama Rick Deckard dalam film fiksi ilmiah klasiknya tahun 1982. Pelari Pedang.

“Harrison Ford belum menjadi bintang,” jelas Scott kepada GQ. “Dia baru saja selesai menerbangkan Millennium Falcon Perang Bintang. Saya ingat pemodal saya berkata, ‘Siapa sebenarnya Harrison Ford itu?’ Saya berkata, ‘Kamu akan mengetahuinya.’ Jadi Harry menjadi pemeran utama saya.”

Selain perannya dalam Pelari Pedang Dan Perang BintangStatus Ford sebagai pemimpin telah lama diperkuat oleh penampilannya di Indiana Jones film, Buronan (1993) dan debut MCU mendatangnya sebagai Red Hulk di Captain America: Dunia Baru yang Beranitayang perdana 14 Februari di bioskop.

Ford menghidupkan kembali perannya sebagai Deckard dalam sekuel mahakarya Scott tahun 2017 karya sutradara Denis Villeneuve, Pelari Pedang 2049. Produksi dimulai tahun lalu pada seri lanjutan Prime Video Pelari Pedang 2099tapi belum ada kabar apakah Ford akan kembali lagi sebagai cameo.

Sutradara Ridley Scott dan Harrison Ford di lokasi syuting ‘Blade Runner’ (1982) (Warner Bros/Courtesy Everett Collection)

Baru-baru ini, Ford telah melakukan lompatan ke dunia televisi dengan batu kuning spin-off 1923 dan seri Apple TV+ Penyusutan.

Pada usia 82 tahun, aktor tersebut baru-baru ini menjelaskan apa yang membuatnya begitu aktif dalam kariernya di Hollywood. “Ya ampun, aku keluar dari kontak manusia yang penting itu. Saya bisa membayangkan dengan orang-orang yang memiliki keterampilan dan pengalaman hebat…. Sangat menyenangkan bekerja dengan orang-orang ini,” ujarnya Pameran Kesombongan.

Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.