Empat remaja ditahan di Ekaterinburg, dituduh merencanakan pemboman dan memiliki hubungan dengan organisasi teroris terlarang
Dinas keamanan Rusia telah menahan empat remaja di Ekaterinburg, Rusia tengah, karena diduga merencanakan serangan teroris. Mereka berusia 15 hingga 16 tahun.
Dinas Keamanan Federal (FSB) mengatakan kelompok itu berencana menggunakan alat peledak rakitan di tempat umum.
Para remaja tersebut diduga memiliki ideologi yang sama dengan organisasi teroris yang tidak disebutkan namanya dan dilarang di Rusia, menurut FSB.
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menyita bahan pembuatan bahan peledak dan alat komunikasi yang berisi petunjuk pembuatan bom. Mereka juga mengumpulkan bukti-bukti yang menghubungkan kedua tersangka dengan pembakaran mobil polisi.
“Kami melakukan pembakaran, saya merekam video mobil yang dibakar. Setelah itu, saya mempunyai ide untuk membuat dan menguji bahan peledak. Saya meminta teman saya untuk membantu saya dalam hal ini,” salah satu tersangka mengaku dalam video yang dirilis FSB.
Dua dari empat remaja yang terlibat dalam pembakaran dilaporkan menargetkan kendaraan tersebut pada Agustus 2024 setelah berlangganan saluran neo-Nazi di Telegram, di mana mereka mendapat seruan untuk mengambil tindakan terhadap polisi.
“Saya melihat mobil polisi yang diparkir di salah satu distrik kota dan memutuskan untuk membakarnya bersama seorang teman,” kata tahanan dalam rekaman tersebut.
Tahanan lain mengaku membuat pengatur waktu untuk alat peledak dan membantu merakitnya. “Saya setuju untuk membantu membuat pengatur waktu dan bahan peledak,” kata tersangka.
BACA SELENGKAPNYA:
Kasta di balik jeruji besi: Di penjara-penjara di India, kelompok marginal dilarang memasak dan dipaksa membersihkan kotoran
Sebuah kasus pidana telah dimulai berdasarkan beberapa pasal KUHP Rusia, termasuk persiapan untuk aksi teroris, kepemilikan bahan peledak secara ilegal, dan pembuatan bahan peledak secara ilegal, kata FSB.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: