Seorang anak berusia 17 tahun di Yerusalem telah didiagnosis mengidap polio, yang merupakan kasus penyakit yang jarang terjadi di Israel. Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi diagnosis tersebut selama vaksinasi rutin, dan verifikasi dilakukan dari laboratorium virologinya.
Pejabat kesehatan telah meluncurkan penyelidikan epidemiologi untuk melacak kontak dan memastikan vaksinasi bagi mereka yang belum diimunisasi.
“Cara utama untuk melindungi anak-anak dari kelumpuhan adalah melalui vaksin polio yang tidak aktif,” kata Kementerian Kesehatan. “Untuk mencegah penularan virus lebih lanjut, menjaga kebersihan tangan juga penting.”
Polio, penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio, dapat menyebabkan kelumpuhan dan pernah menyebar secara global. Karena upaya vaksinasi selama puluhan tahun, penyakit ini telah diberantas di banyak daerah.
Virus ini menyebar melalui kontak orang ke orang, seringkali melalui penularan fecal-oral, dan berkembang biak di saluran pencernaan. Orang yang terinfeksi mungkin tanpa sadar menularkan virus melalui cairan tubuh.
Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi (90-95%) tidak menunjukkan gejala, beberapa orang mengalami gejala ringan seperti demam, kelelahan, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan. Sekitar 4-8% mengalami meningitis, suatu kondisi yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Kurang dari 1% kasus berkembang menjadi polio paralitik, yang merupakan bentuk penyakit paling parah.
Pentingnya vaksinasi dan pendidikan
Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya kampanye vaksinasi dan pendidikan kebersihan untuk mengekang potensi penyebaran. Kementerian sedang melanjutkan penyelidikannya untuk menentukan apakah langkah lebih lanjut, seperti kampanye vaksinasi booster, diperlukan.