Korban tewas akibat Topan Chido, yang melanda wilayah Mayotte di luar negeri Prancis, bisa mencapai ratusan atau ribuan, kata prefek departemen Francois-Xavier Bieviville.
Dia mencatat bahwa jumlah pastinya akan sulit ditentukan karena tradisi pelayat Muslim yang menguburkan jenazah dalam waktu 24 jam, sehingga sulit untuk dihitung.
Menurutnya, saat ini jumlah korban tewas diyakini bisa mencapai beberapa ratus, bahkan mungkin mendekati seribu atau bahkan beberapa ribu. Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Letayo mengonfirmasi kematian sedikitnya 11 orang, sementara pemerintah setempat melaporkan 14 korban jiwa.
Topan Shido adalah yang terkuat di kawasan ini dalam 90 tahun terakhir, disertai hembusan angin yang merusak, hujan lebat, dan badai laut.