VladimirPutin meluncurkan kembali proposal dialog: “Kami hanya akan berurusan dengan AS”. Sebuah pernyataan yang terdengar seperti tantangan terbukaUni Eropayang sekali lagi mendapati dirinya hanya menjadi penonton pertikaian diplomatik antara dua raksasa global tersebut. Saat masuk Ukraina Rudal-rudal Rusia terus berjatuhan, dan serangan baru-baru ini menghantam lokasi-lokasi energi singaKremlin memainkan peran yang paling kuat: energi.
Pesan Putin tidak hanya ditujukan kepada Washingtonnamun menyembunyikan kritik tersirat terhadap peran marjinal UE dalam lanskap geopolitik. Sementara Amerika Serikat terus memberikan dukungan militer kepada Kievdi sisi lain Kremlin ingin menerapkan persyaratan yang tepat, menyadari kekuatan yang dimilikinya berkat sumber daya energi.
Pipa TurkStream: sabotase atau tekanan ekonomi?
Sementara itu, kecurigaan muncul tentang suatu kemungkinan serangan terhadap pipa TurkStreamsalah satu arteri utama yang mengangkut gas Rusia ke Eropa selatan. Ini bukan pertama kalinya operasi sabotase terhadap infrastruktur energi Rusia dihipotesiskan, namun kali ini tuduhannya mengambil arah yang berbeda: menurut beberapa rumor, akan ada “UE berupaya menjaga harga gas tetap tinggi atas permintaan AS”.
Kita sedang menghadapi perang energi di mana masing-masing aktor memainkan perannya masing-masing untuk mendapatkan keuntungan strategis. Jika gas menjadi senjata utama Putin, Eropa akan terjebak antara kebutuhan untuk mempertahankan posisi bersatu dan tekanan eksternal, terutama dari Amerika Serikat, yang tertarik untuk menjual gasnya. LNG dengan harga yang lebih tinggi.
Eropa: korban atau kaki tangan dari permainan besar ini?
Pertanyaan krusialnya adalah: Eropa benar-benar mampu membela kepentingannya? Dilihat dari situasi saat ini, dia tampak lebih seperti pion dalam permainan yang didominasi oleh kekuatan eksternal. Perbedaan internal antara negara-negara anggota dan ketergantungan energi pada pemasok eksternal telah menjadikan UE rapuh dan tidak efektif.
Ini bukan hanya soal diplomasi: masa depan energi benua ini dipertaruhkan. Dengan musim dingin yang akan datang dan cadangan gas yang mungkin tidak mencukupi, penduduk Eropa berisiko menanggung akibat yang sangat besar atas kebijakan luar negeri yang lemah dan terpecah.
Menuju keseimbangan global yang baru?
Krisis energi dan konflik di Ukraina mengubah keseimbangan dunia. Rusia e Amerika Serikat bersaing untuk menguasai sumber daya, sedangkan UE dia berjuang dalam upaya menemukan jalan mandiri. Dalam skenario ini, ada satu hal yang tampak jelas: tanpa strategi bersama dan kepemimpinan yang kuat, Eropa akan terus menanggung akibat dari keputusan yang diambil di negara lain.
Mungkin sudah tiba waktunya bagi Brussel untuk berhenti menjadi penonton dan menjadi protagonis, sebelum benang tipis yang mengikat energi dan diplomasi akhirnya putus.
Lanjutkan membaca berita di DiariodelWeb.it dan ikuti halaman Facebook kami