Dengarkan artikel

Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan telah mengumumkan rencana untuk menantang hukuman pengadilan militer terhadap para pekerja dan pendukungnya, dan menyebut persidangan warga sipil di pengadilan militer sebagai “pelanggaran keadilan yang terang-terangan.”

Ketua Pengacara PTI Gohar Ali Khan menuntut pembentukan komisi yudisial untuk menyelidiki peristiwa seputar kerusuhan 9 Mei dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa PTI pada 26 November.

Komentarnya muncul tak lama setelah pengadilan militer menjatuhkan hukuman penjara kepada 60 orang lagi karena peran mereka dalam kekerasan 9 Mei, sehingga jumlah total mereka yang dihukum menjadi 85 orang.

Sayap media militer, Inter-Services Public Relations (ISPR), membenarkan hukuman tersebut, dan mencatat bahwa para terpidana telah diadili secara adil dengan kesempatan untuk mengajukan banding.

Di antara mereka yang dijatuhi hukuman adalah keponakan pendiri PTI Imran Khan, Hassan Khan Niazi, yang menerima hukuman penjara 10 tahun. ISPR mengklarifikasi bahwa pengadilan militer telah memastikan hak-hak hukum para terpidana ditegakkan selama persidangan.

Sebagai tanggapan, Pengacara Gohar mengumumkan bahwa PTI akan mengajukan banding individu terhadap hukuman tersebut, dan mendesak Mahkamah Agung untuk segera menangani masalah pengadilan militer bagi warga sipil.

Pendirian PTI juga didukung oleh pemimpin oposisi Omar Ayub, yang mengkritik pengadilan militer, dengan menyatakan bahwa hanya pengadilan sipil yang mempunyai yurisdiksi untuk menghukum warga sipil berdasarkan Konstitusi.

Ayub lebih lanjut menunjukkan bahwa peran militer hanya terbatas pada pertahanan, bukan proses peradilan, dan menekankan perlunya pengadilan sipil sejalan dengan kerangka konstitusi Pakistan.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.