Shazia Marri, pemimpin senior Partai Rakyat Pakistan (PPP), mengutuk penggunaan isu Parachinar untuk keuntungan politik di Sindh, dan menyebutnya sebagai ketidakadilan terhadap masyarakat provinsi tersebut.

Berbicara pada konferensi pers di Karachi, Marri menyatakan keprihatinannya atas memburuknya situasi di Parachinar, Khyber Pakhtunkhwa. Dia berkata, “Situasi di Parachinar mengkhawatirkan, dan ketika saya melihat Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa, saya teringat pada WWE.”

Marri menuduh pemerintah provinsi di Khyber Pakhtunkhwa gagal mengambil tindakan, dan menambahkan bahwa meskipun ada upaya dari gubernur untuk menyelesaikan masalah tersebut—dengan mengadakan Konferensi Semua Pihak (APC)—pemerintah provinsi menolak untuk hadir.

“Kami mengadakan APC, diikuti 16 hingga 17 partai, namun Pemprov tidak datang,” ujarnya.

Dia lebih lanjut menekankan, “Kami mendukung masyarakat Parachinar, tetapi tidak adil jika menyusahkan masyarakat Sindh. Jika Anda memiliki masalah di Khyber Pakhtunkhwa, pergilah ke sana dan angkat suara Anda di luar Gedung CM.”

Sementara itu, protes terus berlanjut di Karachi, Majlis Wahdat-e-Muslimeen mengadakan aksi duduk di 12 lokasi sebagai tanggapan atas insiden Parachinar. Protes ini telah menyebabkan gangguan lalu lintas yang parah dan meningkatkan kesulitan bagi warga.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.