Tucker sangat marah dan meninju keluar jendela sebelum menyerang Dawson, memukul dan menendang kepalanya berulang kali, kata pengadilan.

Dia berlumuran darah dan memar, dengan kedua matanya bengkak dan tertutup, sebelum polisi tiba.

Pengadilan mendengar bahwa Tucker yang menganggur dikenal baik oleh polisi.

Hakim menjatuhkan hukuman sembilan bulan penjara kepada Tucker atas serangannya terhadap Dawson, menetapkan masa non-pembebasan bersyarat selama lima bulan, dan menjatuhkan ADVO dua tahun.

Perintah itu melarang Tucker menyerang, mengancam, atau menguntit Dawson, serta menghentikannya menghubungi Dawson saat mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan. Masalah Dawson dengan alkohol dan obat-obatan sedemikian rupa sehingga hakim menganggapnya sebagai “keadaan khusus”.

Tucker dibebaskan dari penjara pada awal Agustus.

Kasus ini kemungkinan akan memicu kembali perdebatan mengenai perlindungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Pemerintah NSW tahun ini memperkuat undang-undang jaminan bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga setelah kematian Molly Ticehurst, yang diduga di tangan pasangannya.

Terduga pelaku kekerasan akan diminta untuk memakai gelang pemantau elektronik dengan jaminan, di antara pembatasan pembebasan lainnya.

Pada hari Selasa, Tucker tidak hadir di Pengadilan Lokal Waverley setelah melanggar AVO yang melindungi HM.

Tucker diduga mendekati HM ketika dia berdiri di persimpangan Jalan Anzac di Maroubra pada pukul 10 pagi pada hari Senin, di mana dia memberi tahu dia bahwa sesuatu telah terjadi pada Dawson, kata sumber kepada Bentara.

Diduga pasangan tersebut melakukan perjalanan dengan bus ke rumahnya di Sirkuit Astoria, di mana HM melihat Dawson tewas di tempat tidur Tucker. Saat itulah layanan darurat dipanggil.

Pengacara Tucker tidak mengajukan jaminan dan dia akan hadir kembali di pengadilan yang sama minggu depan.

Mulailah hari dengan ringkasan cerita, analisis, dan wawasan paling penting dan menarik hari ini. Mendaftarlah untuk buletin Edisi Pagi kami.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.