Dengarkan artikel

Presiden Joe Biden akan menyampaikan pidato perpisahannya pada Rabu depan, Gedung Putih mengkonfirmasi pada hari Jumat.

Pidato akan berlangsung dari Oval Office, sebuah tempat yang biasanya diperuntukkan bagi momen-momen penting dan pengumuman-pengumuman besar.

Meskipun Gedung Putih tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi pidatonya, sumber menunjukkan bahwa pidato Biden akan mencerminkan karir politiknya yang panjang dan memberikan pesan kepada orang Amerika tentang masa depan bangsa.

Pidato tersebut diharapkan dapat menyoroti warisan dan kemajuan yang dicapai selama menjabat.

Pidato perpisahan Biden disampaikan hanya beberapa hari sebelum saingan politiknya, Presiden terpilih Donald Trump, dilantik. NBC News sebelumnya melaporkan bahwa Biden telah merencanakan dua pidato besar, termasuk pidato perpisahan ini, untuk merefleksikan kepresidenannya.

Pidato perpisahan presiden secara tradisional mencakup refleksi atas pencapaian, harapan untuk pemerintahan mendatang, dan pesan tentang arah negara.

Pada tahun 2017, pidato perpisahan mantan Presiden Barack Obama menekankan pentingnya melindungi demokrasi, dan memperingatkan bahwa “demokrasi kita terancam setiap kali kita mengabaikannya.”

Empat tahun lalu, Trump menyampaikan pesan perpisahannya, menyampaikan “doa terbaik” kepada pemerintahan Biden yang akan datang dan mengungkapkan harapan bagi keamanan dan kemakmuran negara.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.