KARACHI: Dalam perkembangan yang agak aneh, pejabat senior dari Departemen Kontra-Terorisme (CTD) dan Unit Perlindungan Khusus (SPU) Kepolisian Sindh kehilangan jabatan mereka setelah penyelidikan mengaitkan mereka dengan dugaan pencurian mata uang digital dan rencana penculikan di Karachi.
Departemen kepolisian provinsi telah memberi tahu pemindahan Wakil Inspektur Polisi Intelijen CTD (DSP) Raja Umar Khattab dan DSP SPU (CPEC) Raja Farrukh Younus dari jabatan mereka sehubungan dengan laporan penyelidikan menyusul “penculikan jangka pendek” terhadap seorang warga negara.
Penculikan jangka pendek adalah ketika korban penculikan ditahan di bawah todongan senjata dan dibawa berkeliling selama beberapa jam dengan kendaraan mereka sendiri sementara uang tebusan diatur.
Tebusan bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari penarikan ATM hingga jam tangan mewah dan perhiasan, apa pun yang bisa diberikan sebagai imbalan atas pembebasan korban penculikan.
Menurut laporan, pada 25 Desember 2024, seorang warga diculik dari kawasan Manghopir Karachi oleh sekelompok polisi yang dipimpin oleh pejabat CTD Civil Lines Umair. Mereka tiba dengan kendaraan polisi dan terus berkeliling kota pada malam hari bersama korban penculikan.
Di bawah todongan senjata, warga tersebut diduga dipaksa oleh petugas untuk mentransfer mata uang digital senilai $340,000 ke berbagai rekening bank.
Setelah korban mendaftarkan Laporan Informasi Pertama (FIR), penyelidikan komprehensif diluncurkan atas insiden tersebut.
Pejabat yang dituduh termasuk di antara tujuh tersangka yang ditangkap atas tuduhan penculikan jangka pendek. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut.
Sumber di departemen kepolisian mengatakan Berita Geo bahwa petugas senior CTD telah ditangguhkan setelah ditemukan terlibat dalam kejahatan tersebut.
“Petugas yang dituduh adalah anggota tim DSP Khattab, yang dipecat karena gagal mengawasi aktivitas timnya,” tambah mereka.
Apalagi, mobil polisi yang digunakan dalam aksi kejahatan tersebut resmi ditugaskan kepada DSP SPU Karachi, Raja Farrukh Younus, yang bernasib sama dengan Khattab.
Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa petugas telah dipindahkan dan diinstruksikan untuk melapor ke CPO Sindh, Karachi, dengan segera hingga ada perintah lebih lanjut.
Sementara itu, muncul laporan yang ditulis Khattab pada 3 Januari yang menyalahkan pejabat CTD Ali Raza atas dugaan pelanggaran tersebut.
Menurut laporan tersebut, Raza ditemukan terlibat dalam penculikan pada penyelidikan awal. Dinyatakan juga bahwa tim juga telah dikirim untuk menangkap Raza dan menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menangkap pejabat yang dituduh.